Terungkap! Tragedi TransAsia karena Pilot Matikan Mesin
A
A
A
TAIPEI - Badan Keselamatan Penerbangan Taiwan (ASC) mengkonfirmasi laporan bahwa tragedi pesawat TransAsia 235 pada 4 Februari lalu karena kesengajaan dari pilot. Pilot tersebut sengaja mematikan mesin yang membuat pesawat jatuh dan menewaskan 43 orang.
Pilot TransAsia sengaja mematikan mesin pesawat yang sedang bekerja setelah dia kehilangan kontrol pesawat. Pesawat yang membawa 53 penumpang dan lima awak itu, jatuh di kawasan sungai di Taiwan.
Hanya tiga menit setelah lepas landas, kapten pilot pesawat itu mengucapkan kalimat; ”Wow, menarik kembali sisi throttleyang salah.” Kalimat itu muncul dalam transkrip yang dirilis ASC, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (2/7/2015).
Konfirmasi dari ASC muncul setelah seorang sumber yang terkait dengan penyelidikan kecelakaan pesawat itu mengatakan bahwa tragedi pesawat itu murni kesalahan pilot.
”Para pilot membuat kesalahan di sini. Apa yang mereka perbuat ini bahkan lebih dari luar biasa, dan malang. Ini adalah kesalahan yang terjadi meskipun ada tiga pilot di kokpit,” kata sumber itu kepada Reuters, Rabu kemarin.”Itulah sebabnya fokus penyelidikan telah menyempit kepada pilot dan teknisi pilot di TransAsia.”
Para kerabat korban kecelakaan telah ditawarkan uang lebih dari US$ 470 ribu sebagai kompensasi, tapi banyak dari mereka menolaknya. Sikap itu tak lain sebagai bentuk ketidakpuasan dengan jumlah nominal kompensasi dan metode pembayarannya.
Pilot TransAsia sengaja mematikan mesin pesawat yang sedang bekerja setelah dia kehilangan kontrol pesawat. Pesawat yang membawa 53 penumpang dan lima awak itu, jatuh di kawasan sungai di Taiwan.
Hanya tiga menit setelah lepas landas, kapten pilot pesawat itu mengucapkan kalimat; ”Wow, menarik kembali sisi throttleyang salah.” Kalimat itu muncul dalam transkrip yang dirilis ASC, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (2/7/2015).
Konfirmasi dari ASC muncul setelah seorang sumber yang terkait dengan penyelidikan kecelakaan pesawat itu mengatakan bahwa tragedi pesawat itu murni kesalahan pilot.
”Para pilot membuat kesalahan di sini. Apa yang mereka perbuat ini bahkan lebih dari luar biasa, dan malang. Ini adalah kesalahan yang terjadi meskipun ada tiga pilot di kokpit,” kata sumber itu kepada Reuters, Rabu kemarin.”Itulah sebabnya fokus penyelidikan telah menyempit kepada pilot dan teknisi pilot di TransAsia.”
Para kerabat korban kecelakaan telah ditawarkan uang lebih dari US$ 470 ribu sebagai kompensasi, tapi banyak dari mereka menolaknya. Sikap itu tak lain sebagai bentuk ketidakpuasan dengan jumlah nominal kompensasi dan metode pembayarannya.
(mas)