Putin Tegaskan Dukungan untuk Assad
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, bahwa dukungannya terhadap rezim Bashar al-Assad di Suriah tidak sedikitpun berubah. Putin menyebut Assad adalah pemimpin sah Suriah, dan pemerintahan di bawah pimpinannya harus mendapat dukungan.
"Kebijakan Rusia untuk mendukung negara, pemimpin, dan warga Suriah tidak akan pernah berubah," kata Putin dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Telegraph pada Rabu (1/7/2015).
Dukungan Putin terhadap Assad sejatinya bukanlah hal yang aneh. Selain Iran, Suriah adalah salah satu mitra utama Rusia di kawasan Timur Tengah, dan Rusia merupakan salah satu negara yang paling banyak memberikan bantuan kepada negara tersebut.
Selain itu, di kesempatan yang sama Putin juga menyerukan kepada seluruh negara di kawasan Timur Tengah untuk menurunkan ego, dan bersatu untuk melakukan perlawanan terhadap ISIS. Selama ini, beberapa negara dikawasan Timur Tengah, khususnya mereka yang merupakan mitra Amerika Serikat (AS) enggan bergabung dengan Suriah dan Iran, untuk melawan ISIS.
Pemimpin Negeri Beruang Merah itu mengatakan, melalui jaringannya dengan sejumlah negara di Timur Tengah seperti Turki dan Arab Saudi, dia mengetahui idenya untuk melawan ISIS mendapat dukungan. "Mereka menunjukkan kalau setiap orang ingin berkontribusi dalam peperangan melawan itu (ISIS)," ucap Putin.
"Kebijakan Rusia untuk mendukung negara, pemimpin, dan warga Suriah tidak akan pernah berubah," kata Putin dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Telegraph pada Rabu (1/7/2015).
Dukungan Putin terhadap Assad sejatinya bukanlah hal yang aneh. Selain Iran, Suriah adalah salah satu mitra utama Rusia di kawasan Timur Tengah, dan Rusia merupakan salah satu negara yang paling banyak memberikan bantuan kepada negara tersebut.
Selain itu, di kesempatan yang sama Putin juga menyerukan kepada seluruh negara di kawasan Timur Tengah untuk menurunkan ego, dan bersatu untuk melakukan perlawanan terhadap ISIS. Selama ini, beberapa negara dikawasan Timur Tengah, khususnya mereka yang merupakan mitra Amerika Serikat (AS) enggan bergabung dengan Suriah dan Iran, untuk melawan ISIS.
Pemimpin Negeri Beruang Merah itu mengatakan, melalui jaringannya dengan sejumlah negara di Timur Tengah seperti Turki dan Arab Saudi, dia mengetahui idenya untuk melawan ISIS mendapat dukungan. "Mereka menunjukkan kalau setiap orang ingin berkontribusi dalam peperangan melawan itu (ISIS)," ucap Putin.
(esn)