Israel Bebaskan Tahanan Palestina usai Mogok Makan 65 Hari
A
A
A
JERUSALEM - Tahanan Palestina, Khader Adnan, 37, mengakhiri mogok makan yang sudah dia jalani selama 65 hari setelah Pemerintah Israel setuju untuk membebaskannya. Pembebasan Adnan itu disampaikan pihak pengacaranya.
Adnan, telah ditahan selama satu tahun. Dia ditahan di bawah aturan penahanan administratif, yang memungkinkan penahanan tanpa dakwaan. Aksi mogok makan yang dia lakukan nyaris membahayakan nyawanya.
”Khader Adnan mengakhiri mogok makan pada malam lalu, setelah kesepakatan dicapai untuk membebaskannya pada 12 Juli 2015,” kata pengacara Adnan, Jawad Boulos, Senin (29/6/2015).
Tahanan Palestina itu telah berada di rumah sakit setelah menjalankan aksi mogok makan. Dia kini dicoba untuk diberi makan.
Seorang pejabat Israel mengkonfirmasi bahwa Adnan akan dibebaskan pada 12 Juli. Kesepakatan pembebasan pria Palestina itu tercapai setelah Adnan menarik tuntutannya.
Pejabat Israel yang menolak diidentifikasi mengatakan kesehatan Adnan memburuk. Komite Internasional Palang Merah dan Otoritas Palestina telah berjuang untuk membebaskannya.
Adnan ditahan tahun lalu, tak lama setelah penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel, yang memicu penangkapan ratusan warga Palestina di Tepi Barat. Menurut Pemerintah Israel, seperti dilansir AFP, Adnan adalah anggota Jihad Islam, sebuah kelompok militan di Palestina.
Adnan, telah ditahan selama satu tahun. Dia ditahan di bawah aturan penahanan administratif, yang memungkinkan penahanan tanpa dakwaan. Aksi mogok makan yang dia lakukan nyaris membahayakan nyawanya.
”Khader Adnan mengakhiri mogok makan pada malam lalu, setelah kesepakatan dicapai untuk membebaskannya pada 12 Juli 2015,” kata pengacara Adnan, Jawad Boulos, Senin (29/6/2015).
Tahanan Palestina itu telah berada di rumah sakit setelah menjalankan aksi mogok makan. Dia kini dicoba untuk diberi makan.
Seorang pejabat Israel mengkonfirmasi bahwa Adnan akan dibebaskan pada 12 Juli. Kesepakatan pembebasan pria Palestina itu tercapai setelah Adnan menarik tuntutannya.
Pejabat Israel yang menolak diidentifikasi mengatakan kesehatan Adnan memburuk. Komite Internasional Palang Merah dan Otoritas Palestina telah berjuang untuk membebaskannya.
Adnan ditahan tahun lalu, tak lama setelah penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel, yang memicu penangkapan ratusan warga Palestina di Tepi Barat. Menurut Pemerintah Israel, seperti dilansir AFP, Adnan adalah anggota Jihad Islam, sebuah kelompok militan di Palestina.
(mas)