Bocoran WikiLeaks Sebut Alat Nuklir Iran Dikirim ke Sudan
A
A
A
KHARTOUM - Situs anti-kerahasiaan WikiLeaks merilis dokumen rahasia yang diklaim berasal dari diplomat Arab Saudi. Isi dokumen itu menyatakan bahwa Iran mengirim peralatan nuklir ke Sudan.
Bocoran WikiLeaks itu dirilis menjelang perundungan nuklir Iran yang akan mencapai tahap final pada 30 Juni 2015 mendatang. Bocoran muncul setelah pekan lalu WikiLeaks merilis 60 ribu file rahasia yang diklaim diperoleh dari Kedutaan Besar Saudi di berbagai negara.
Menurut dokumen rahasia yang dibocorkan WikiLeaks, diplomat Saudi di Khartoum, mengatakan bahwa Iran mengirim peralatan nuklir ke Sudan pada tahun 2012, termasuk peralatan sentrifugal.
”Sumber kedutaan menyatarakan bahwa kontainer Iran tiba minggu ini di Bandara Khartoum yang di dalamnya terdapat peralatan teknis sensitif dalam bentuk sentrifugal untuk memperkaya uranium, dan pengiriman kedua diperkirakan akan tiba minggu ini,” bunyi nota diplomatik yang dibocorkan situs wshistleblowing itu, seperti dikutip Reuters, Rabu (24/6/2015).
Dokumen itu tercantum tulisan berbunyi “sangat rahasia”. Kendati demikian, dokumen rahasia itu belum bisa diverifikasi keasliannya secara independen. Terlebih, Sudan selama ini dikenal tidak memiliki program nuklir. Iran juga diyakini tidak mengirim peralatan nuklir ke Sudan di masa lalu.
Satu-satunya kejadian misterius di Sudan pada 2012 adalah ledakan besar di sebuah pabrik amunisi pada bulan Oktober. Ledakan itu menghancurkan bagian penting dari bangunan dan menewaskan empat orang.
Pemerintah Sudan menyalahkan serangan udara Israel, namun tidak ada yang menyebut ledakan itu terkait program nuklir. The Times of Israel melaporkan bahwa Israel tidak membantah atau mengkonfirmasi keterlibatannya dalam ledakan pabrik amunisi di Sudan kala itu.
Israel hanya menyatakan Sudan memainkan peran utama atas sepak terjang Iran dalam memasok senjata bagi Hamas dan Hizbullah.
Bocoran WikiLeaks itu dirilis menjelang perundungan nuklir Iran yang akan mencapai tahap final pada 30 Juni 2015 mendatang. Bocoran muncul setelah pekan lalu WikiLeaks merilis 60 ribu file rahasia yang diklaim diperoleh dari Kedutaan Besar Saudi di berbagai negara.
Menurut dokumen rahasia yang dibocorkan WikiLeaks, diplomat Saudi di Khartoum, mengatakan bahwa Iran mengirim peralatan nuklir ke Sudan pada tahun 2012, termasuk peralatan sentrifugal.
”Sumber kedutaan menyatarakan bahwa kontainer Iran tiba minggu ini di Bandara Khartoum yang di dalamnya terdapat peralatan teknis sensitif dalam bentuk sentrifugal untuk memperkaya uranium, dan pengiriman kedua diperkirakan akan tiba minggu ini,” bunyi nota diplomatik yang dibocorkan situs wshistleblowing itu, seperti dikutip Reuters, Rabu (24/6/2015).
Dokumen itu tercantum tulisan berbunyi “sangat rahasia”. Kendati demikian, dokumen rahasia itu belum bisa diverifikasi keasliannya secara independen. Terlebih, Sudan selama ini dikenal tidak memiliki program nuklir. Iran juga diyakini tidak mengirim peralatan nuklir ke Sudan di masa lalu.
Satu-satunya kejadian misterius di Sudan pada 2012 adalah ledakan besar di sebuah pabrik amunisi pada bulan Oktober. Ledakan itu menghancurkan bagian penting dari bangunan dan menewaskan empat orang.
Pemerintah Sudan menyalahkan serangan udara Israel, namun tidak ada yang menyebut ledakan itu terkait program nuklir. The Times of Israel melaporkan bahwa Israel tidak membantah atau mengkonfirmasi keterlibatannya dalam ledakan pabrik amunisi di Sudan kala itu.
Israel hanya menyatakan Sudan memainkan peran utama atas sepak terjang Iran dalam memasok senjata bagi Hamas dan Hizbullah.
(mas)