Pertama Kali, 38 Pelaut Wanita Jadi Awak Kapal Selam Nuklir AS
A
A
A
WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya memilih 38 pelaut wanita untuk menjadi awak kapal selam nuklir. Angkatan Laut AS menyatakan, kebijakan itu untuk memberikan kesempatan bagi perempuan untuk melayani militer di semua sisi.
Ke-38 pelaut wanita itu, empat di antaranya mengisi empat posisi sebagai kepala kantor kecil dan 34 lainnya mengisi posisi awak konversi di dua kapal selam nuklir yang dipandu kapal USS Michigan (SSGN 727).
”Para pelaut yang telah memenuhi syarat ini,ditempatkan pada daftar alternatif dan secara otomatis akan dipertimbangkan ketika kita memilih kelompok berikutnya. Akan terus muncul kesempatan bagi perempuan untuk melayani kapal selam Angkatan Laut,” kata seorang wakil komandan kapal selam AS, Rod Hutton, dalam sebuah pernyataan, Selasa (23/6/2015).
”Kami berharap untuk meninjau catatan mereka lagi, serta orang-orang dari kelompok pelaut yang ingin menambahkan nama mereka,” lanjut dia.
Pada tahun 2012, Pentagon mencabut larangan untuk mempekerjakan perempuan dibidang pertempuran. Kemudian pada bulan Januari 2015, Angkatan Laut AS membuka kesempatan bagi petugas perempuan untuk melayani kapal selam nuklir.
”Saat ini, banyak dari orang-orang yang memiliki keterampilan teknis dan kepemimpinan yang berhasil dalam angkatan kapal selam adalah paraperempuan. Kami akan membutuhkan mereka," kata Wakil Komandan Pasukan Kapal Selam Angkatan Laut AS, Laksamana Michael Connor, seperti dikutip IB Times.
Ke-38 pelaut wanita itu, empat di antaranya mengisi empat posisi sebagai kepala kantor kecil dan 34 lainnya mengisi posisi awak konversi di dua kapal selam nuklir yang dipandu kapal USS Michigan (SSGN 727).
”Para pelaut yang telah memenuhi syarat ini,ditempatkan pada daftar alternatif dan secara otomatis akan dipertimbangkan ketika kita memilih kelompok berikutnya. Akan terus muncul kesempatan bagi perempuan untuk melayani kapal selam Angkatan Laut,” kata seorang wakil komandan kapal selam AS, Rod Hutton, dalam sebuah pernyataan, Selasa (23/6/2015).
”Kami berharap untuk meninjau catatan mereka lagi, serta orang-orang dari kelompok pelaut yang ingin menambahkan nama mereka,” lanjut dia.
Pada tahun 2012, Pentagon mencabut larangan untuk mempekerjakan perempuan dibidang pertempuran. Kemudian pada bulan Januari 2015, Angkatan Laut AS membuka kesempatan bagi petugas perempuan untuk melayani kapal selam nuklir.
”Saat ini, banyak dari orang-orang yang memiliki keterampilan teknis dan kepemimpinan yang berhasil dalam angkatan kapal selam adalah paraperempuan. Kami akan membutuhkan mereka," kata Wakil Komandan Pasukan Kapal Selam Angkatan Laut AS, Laksamana Michael Connor, seperti dikutip IB Times.
(mas)