Festival Makan Anjing Dikecam, Warga China Membela Diri

Senin, 22 Juni 2015 - 15:34 WIB
Festival Makan Anjing...
Festival Makan Anjing Dikecam, Warga China Membela Diri
A A A
XINJIANG - Para Warga Kota Yulin, China yang nekat menggelar festival menyantap daging anjing besar-besaran membela diri setelah festival itu dikecam puluhan aktivis pro-satwa. Sekitar 10 ribu ekor anjing disiksa untuk disantap dalam festival tahunan tersebut.

Pada hari Senin (22/6/2015), sekitar 25 aktivis pembela hak-hak satwa membentangkan spanduk di depan kantor Pemerintah Kota Yulin. Spanduk itu berisi tuntutan agar festival yang dianggap kejam itu diakhiri.

Namun, aksi para aktivis itu memicu amarah warga Kota Yulin yang mengikuti festival. ”Ada segala macam norma budaya tentang apa yang Anda bisa makan, Anda makan kalkun, jadi mengapa Anda mencoba memaksa kita untuk tidak makan daging anjing?,” teriak salah satu pendukung festival itu.

Menurut warga Yulin, festival itu tidak ada masalah, karena sama seperti festival makan daging hewan pada umumnya.

”Ini sehat, seperti hewan ternak babi atau ayam, ini baik,” kata Teng Jianyi, yang menyiapkan hidangan daging anjing dengan beberapa temannya. (Baca: Festival Kejam di China, 10 Ribu Anjing Disiksa dan Disantap)

Warga Kota Yulin lainnya, Liang Xiaoli, bersaumpah untuk terus makan daging anjing. Dia tidak peduli dengan kecaman global. ”Ini adalah salah satu tradisi kami,” katanya. "Mereka mengkritik kita, mengatakan kita tidak memiliki kasih sayang atau rasa kemanusiaan, tapi saya pikir setiap orang memiliki situasi yang berbeda.”

Pada saat ini, banyak warga China telah menandatangani petisi online untuk menggalang dukungan agar festival menyantap daging anjing secara besar-besaran itu dilarang. Tahun lalu, Yang Xiaoyun, warga di China menjadi objek pemberitaan utama setelah dia menghabiskan 150 ribu yuan atau sekitar Rp321,5 juta untuk menyelamatkan sekitar 350 anjing dari pembantaian.

Yang, warga asal wilayah China utara itu pada tahun ini kembali menggalang dana dari seluruh warga China untuk aksi serupa. Dia berharap bisa mendirikan sebuah rumah untuk anjing yang diselamatkan di dekat Yulin.

”Pada saat ini kami tidak memiliki kemampuan untuk mengubah kebiasaan orang. Ini tanggung jawab pemerintah, bukan?, tanya Yang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5887 seconds (0.1#10.140)