Sudah Setahun Berulah, ISIS Belum Bisa Ditumpas
A
A
A
MOSUL - Sudah setahun kelompok ISIS berdiri dan berulah di Irak dan Suriah. Namun, kelompok itu belum bisa ditumpas, bahkan oleh koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS) sekalipun.
Para ahli mengatakan, ulah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bisa terulang untuk beberapa tahun yang akan datang. Kelompok yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi, disebut-sebut telah mengalami kemunduran dalam beberapa bulan sejak keompok itu diproklamirkan.
Namun faktanya, kelompok ini terus mencetak kemenangan mengejutkan di sejumlah tempat. Salah satunya kota kuno Palmyra, Suriah.
“Kelompok ini beroperasi sebagai pemberontakan dan mungkin menyusut di satu wilayah tapi memperluas (pendudukan) di tempat lain,” kata Hassan Hassan, pakar dari program Timur Tengah dan Afrika Utara di Chatham House. ”Saya melihatnya (ISIS) ada dan aktif selama setidaknya satu dekade,” lanjut dia.
Ahli lainnya setuju dengan analisis itu. Charles Lister, pakar dari Brokings Doha Centre, berpendapat bahwa, gagasan “khilafah” dengan mengusung Baghdadi sebagai “khalifah” telah menjadi magnet bagi banyak orang.
”Gagasan tentang kekhalifahan pasti akan tetap memikat banyak anggota dan pendukung di seluruh dunia,” ujar Lister.
Keberhasilan ISIS juga didorong oleh berbagai faktor, termasuk sumber dana yang melimpah dan senjata. ”Ini masih jadi kelompok teroris terkaya di dunia, dengan pendapatan mingguan sekitar US$2 juta,” kata Patrick Johnston, seorang ilmuwan politik di kelompok studi Rand Corporation.
”Kunci mereka adalah pemerasan, perpajakan, dan penjualan barang-barang yang dijarah dari daerah yang mereka rebut,” lanjut Johnston, seperti dilansir AFP, Sabtu (20/6/2015).
AS yang memimpin koalisi internasional anti-ISIS selama ini hanya mengandalkan serangan udara. Washington belum berencana mengerahkan tentara darat untuk berperang langsung dengan ISIS. Pentagon bahkan memilih melatih tentara Irak untuk melawan ISIS.
Para ahli mengatakan, ulah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bisa terulang untuk beberapa tahun yang akan datang. Kelompok yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi, disebut-sebut telah mengalami kemunduran dalam beberapa bulan sejak keompok itu diproklamirkan.
Namun faktanya, kelompok ini terus mencetak kemenangan mengejutkan di sejumlah tempat. Salah satunya kota kuno Palmyra, Suriah.
“Kelompok ini beroperasi sebagai pemberontakan dan mungkin menyusut di satu wilayah tapi memperluas (pendudukan) di tempat lain,” kata Hassan Hassan, pakar dari program Timur Tengah dan Afrika Utara di Chatham House. ”Saya melihatnya (ISIS) ada dan aktif selama setidaknya satu dekade,” lanjut dia.
Ahli lainnya setuju dengan analisis itu. Charles Lister, pakar dari Brokings Doha Centre, berpendapat bahwa, gagasan “khilafah” dengan mengusung Baghdadi sebagai “khalifah” telah menjadi magnet bagi banyak orang.
”Gagasan tentang kekhalifahan pasti akan tetap memikat banyak anggota dan pendukung di seluruh dunia,” ujar Lister.
Keberhasilan ISIS juga didorong oleh berbagai faktor, termasuk sumber dana yang melimpah dan senjata. ”Ini masih jadi kelompok teroris terkaya di dunia, dengan pendapatan mingguan sekitar US$2 juta,” kata Patrick Johnston, seorang ilmuwan politik di kelompok studi Rand Corporation.
”Kunci mereka adalah pemerasan, perpajakan, dan penjualan barang-barang yang dijarah dari daerah yang mereka rebut,” lanjut Johnston, seperti dilansir AFP, Sabtu (20/6/2015).
AS yang memimpin koalisi internasional anti-ISIS selama ini hanya mengandalkan serangan udara. Washington belum berencana mengerahkan tentara darat untuk berperang langsung dengan ISIS. Pentagon bahkan memilih melatih tentara Irak untuk melawan ISIS.
(mas)