Wakil Houthi Dilempar Sepatu, Perundingan Yaman Ricuh
A
A
A
JENEWA - Perundingan damai Yaman yang berlangsung di Jenewa kemarin diwarnai kericuhan antar-faksi yang berlawanan di Yaman. Wakil dari pihak Houthi, Hamza Al-Houthi dilempar sepatu oleh seorang wanita sembari menyebutnya sebagai “pembunuh”.
Tak terima, Hamza Al-Houthi membalasnya dengan melempar sepatu. Perundingan damai itu difasilitasi PBB untuk menciptakan gencatan senjata setelah Yaman dilanda konflik selama berbulan-bulan.
Insiden bermula ketika seorang wanita berjilbab merah muda pergi ke podium tempat Hamza Al-Houthi menggelar konferensi pers. Wanita itu tiba-tiba melempar sepatu ke arah Hamza Al-Houthi.”Penjahat," teriak wanita itu.”Pembunuh anak-anak Yaman selatan,” katanya lagi.
Dari aksi saling lempar sepatu itu, perkelahian pun tak bisa dihindari sampai akhirnya salah satu kubu dibawa ke luar gedung.
Sementara itu, di saat perundingan damai untuk Yaman di Jenewa diwarnai keributan, pertempuran antara kelompok Houthi dan kelompok suku di Provinsi Mareb tengah kembali pecah. Sekitar 30 orang tewas dalam pertempuran itu.
Perundingan damai untuk menyatukan faksi-faksi saingan di Yaman akan disimpulkan pada Jumat (19/6/2015) atau Sabtu besok. Delegasi Houthi melaporkan perundingan damai baru menghasilkan sedikit kemajuan untuk menciptakan gencatan senjata seperti yang diinginkan PBB.
Seorang Wakil dari Kongres Rakyat Yaman yang bersekutu dengan Houthi, Yasser Al Ewady, mengatakan bahwa mereka mendukung “jeda kemanusiaan” untuk membiarkan bantuan kemanusiaan tersalur ke Yaman. Tapi, dukungan itu diragukan faksi-faksi lainnya.
”Kami benar-benar mendukung gencatan senjata untuk kemanusiaan. Saya tidak berpikir ‘jeda kemanusiaan’ ini mendapat persetujuan dari Arab Saudi, setelah mereka melakukan agresi pada kamis, itu terserah mereka,” kata Ewady kepada wartawan di Jenewa, seperti dilansir Al Arabiya.
Tak terima, Hamza Al-Houthi membalasnya dengan melempar sepatu. Perundingan damai itu difasilitasi PBB untuk menciptakan gencatan senjata setelah Yaman dilanda konflik selama berbulan-bulan.
Insiden bermula ketika seorang wanita berjilbab merah muda pergi ke podium tempat Hamza Al-Houthi menggelar konferensi pers. Wanita itu tiba-tiba melempar sepatu ke arah Hamza Al-Houthi.”Penjahat," teriak wanita itu.”Pembunuh anak-anak Yaman selatan,” katanya lagi.
Dari aksi saling lempar sepatu itu, perkelahian pun tak bisa dihindari sampai akhirnya salah satu kubu dibawa ke luar gedung.
Sementara itu, di saat perundingan damai untuk Yaman di Jenewa diwarnai keributan, pertempuran antara kelompok Houthi dan kelompok suku di Provinsi Mareb tengah kembali pecah. Sekitar 30 orang tewas dalam pertempuran itu.
Perundingan damai untuk menyatukan faksi-faksi saingan di Yaman akan disimpulkan pada Jumat (19/6/2015) atau Sabtu besok. Delegasi Houthi melaporkan perundingan damai baru menghasilkan sedikit kemajuan untuk menciptakan gencatan senjata seperti yang diinginkan PBB.
Seorang Wakil dari Kongres Rakyat Yaman yang bersekutu dengan Houthi, Yasser Al Ewady, mengatakan bahwa mereka mendukung “jeda kemanusiaan” untuk membiarkan bantuan kemanusiaan tersalur ke Yaman. Tapi, dukungan itu diragukan faksi-faksi lainnya.
”Kami benar-benar mendukung gencatan senjata untuk kemanusiaan. Saya tidak berpikir ‘jeda kemanusiaan’ ini mendapat persetujuan dari Arab Saudi, setelah mereka melakukan agresi pada kamis, itu terserah mereka,” kata Ewady kepada wartawan di Jenewa, seperti dilansir Al Arabiya.
(mas)