Abbott Tuduh Media Kompori Perselisihan RI dan Australia
A
A
A
CANBERRA - Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott, tetap menolak mengkonfirmasi laporan suap para pejabat Australia terhadap sindikat penyelundup manusia. Bahkan saat merespons pernyataan, Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla (JK), Abbott justru menuduh media telah “mengompori” perselisihan Australia dan Indonesia.
Abbott mengklaim tindakan Australia mencegat para pencari suaka atau manusia perahu telah meningkatkan hubungan negaranya dengan Indonesia.“Kami memiliki hubungan yang baik dengan Indonesia, itu adalah persahabatan yang kuat, itu semakin kuat sepanjang waktu,” klaim Abbott, Selasa (16/6/2015).
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi telah menuntut jawaban atas laporan suap yang dilakukan para pejabat Australia kepada sindikat penyelundup manusia dengan tujuan agar membawa para “manusia perahu” ke wilayah Indonesia. (Baca juga: Rugikan RI, Australia 4 Tahun Suap Penyelundup Manusia)
Tapi, Menlu Australia, Julie Bishop, bukannya menjawab tuntutan itu melainkan menyalahkan Indonesia yang ia anggap tidak bisa menjaga wilayah perbatasannya. Retno pun menilai Australia sudah mengalihkan isu.
Sedangkan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, menyatakan jika laporan suap itu benar, maka tindakan Australia sudah salah dan kurang baik dalam menjaga hubungan bilateral dengan Indonesia.
Ketika ditanya tentang komentar JK, Abbott menyalahkan banyak media yang ia sebut lebih terfokus untuk "mempromosikan perselisihan".
”Hal yang hebat terkait penghentian kapal (pencari suaka) adalah bahwa hal itu telah sangat banyak meningkatkan hubungan kita dengan Indonesia,” ujar Abbott.
”Kadang-kadang, orang akan mengatakan hal-hal, yang wartawan ingin menikmati dan membayangkannya. Ada banyak media yang lebih tertarik dalam mempromosikan perselisihan ketimbang merayakan semua hal yang konstruktif yang terjadi antara kedua negara kita,” katanya, seperti dikutip smh.com.au.
Abbott mengklaim tindakan Australia mencegat para pencari suaka atau manusia perahu telah meningkatkan hubungan negaranya dengan Indonesia.“Kami memiliki hubungan yang baik dengan Indonesia, itu adalah persahabatan yang kuat, itu semakin kuat sepanjang waktu,” klaim Abbott, Selasa (16/6/2015).
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi telah menuntut jawaban atas laporan suap yang dilakukan para pejabat Australia kepada sindikat penyelundup manusia dengan tujuan agar membawa para “manusia perahu” ke wilayah Indonesia. (Baca juga: Rugikan RI, Australia 4 Tahun Suap Penyelundup Manusia)
Tapi, Menlu Australia, Julie Bishop, bukannya menjawab tuntutan itu melainkan menyalahkan Indonesia yang ia anggap tidak bisa menjaga wilayah perbatasannya. Retno pun menilai Australia sudah mengalihkan isu.
Sedangkan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, menyatakan jika laporan suap itu benar, maka tindakan Australia sudah salah dan kurang baik dalam menjaga hubungan bilateral dengan Indonesia.
Ketika ditanya tentang komentar JK, Abbott menyalahkan banyak media yang ia sebut lebih terfokus untuk "mempromosikan perselisihan".
”Hal yang hebat terkait penghentian kapal (pencari suaka) adalah bahwa hal itu telah sangat banyak meningkatkan hubungan kita dengan Indonesia,” ujar Abbott.
”Kadang-kadang, orang akan mengatakan hal-hal, yang wartawan ingin menikmati dan membayangkannya. Ada banyak media yang lebih tertarik dalam mempromosikan perselisihan ketimbang merayakan semua hal yang konstruktif yang terjadi antara kedua negara kita,” katanya, seperti dikutip smh.com.au.
(mas)