Abbott Tak Sudi Merespons RI soal Suap Penyelundup Manusia
A
A
A
CANBERRA - Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott, telah menolak tuntutan Indonesia agar menjelaskan laporan yang menyebut pejabat Australia menyuap para penyelundup manusia agar membawa para pencari suaka ke wilayah Indonesia.
Tuntutan dari Indonesia agar Australia menjelaskan laporan suap itu telah disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, yang telah berbicara langsung kepada Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson. (Baca: Australia Suap Penyelundup Manusia, RI Tuntut Penjelasan)
Abbott menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal laporan suap itu. ”Ada satu hal yang ingin saya katakan di sini dan itu adalah bahwa kita telah menghentikan perahu (pencari suaka),” kata Abbott.
”Itu bagus untuk Australia, itu baik untuk Indonesia dan itu sangat baik untuk semua orang yang ingin melihat dunia yang lebih baik,” katanya lagi, seperti dilansir ABC.net.au, Senin (15/6/2015).
Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton pada hari Minggu juga menolak untuk mengomentari klaim suap pejabat Australia pada para penyelundup manusia. ”Pemerintah akan selalu melakukan hal yang benar untuk orang-orang Australia,” katanya.
”Kami akan bertindak dalam hukum, kami akan bertindak dalam kewajiban internasional kami, tapi dari hari pertama kami belum mengomentari operasi tertentu. Kami memberikan rincian pada waktuoperasional yang tepat.”
Seperti diberitakan Sindonews.com sebelumnya, laporan suap itu muncul dari pengakuan kapten dan para awak kapal yang menjadi penyelundup 65 pencari suaka asal Bangladesh, Mynamar dan Sri Lanka. (Baca juga: Licik, Australia Bayar Penyelundup Manusia agar ke Indonesia)
Para penyelundup manusia yang telah ditangkap polisi Rote, Indonesia, itu mengaku disuap masing-masing US$5 ribu agar membawa para “manusia perahu” itu ke wilayah Indonesia.
Tuntutan dari Indonesia agar Australia menjelaskan laporan suap itu telah disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, yang telah berbicara langsung kepada Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson. (Baca: Australia Suap Penyelundup Manusia, RI Tuntut Penjelasan)
Abbott menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal laporan suap itu. ”Ada satu hal yang ingin saya katakan di sini dan itu adalah bahwa kita telah menghentikan perahu (pencari suaka),” kata Abbott.
”Itu bagus untuk Australia, itu baik untuk Indonesia dan itu sangat baik untuk semua orang yang ingin melihat dunia yang lebih baik,” katanya lagi, seperti dilansir ABC.net.au, Senin (15/6/2015).
Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton pada hari Minggu juga menolak untuk mengomentari klaim suap pejabat Australia pada para penyelundup manusia. ”Pemerintah akan selalu melakukan hal yang benar untuk orang-orang Australia,” katanya.
”Kami akan bertindak dalam hukum, kami akan bertindak dalam kewajiban internasional kami, tapi dari hari pertama kami belum mengomentari operasi tertentu. Kami memberikan rincian pada waktuoperasional yang tepat.”
Seperti diberitakan Sindonews.com sebelumnya, laporan suap itu muncul dari pengakuan kapten dan para awak kapal yang menjadi penyelundup 65 pencari suaka asal Bangladesh, Mynamar dan Sri Lanka. (Baca juga: Licik, Australia Bayar Penyelundup Manusia agar ke Indonesia)
Para penyelundup manusia yang telah ditangkap polisi Rote, Indonesia, itu mengaku disuap masing-masing US$5 ribu agar membawa para “manusia perahu” itu ke wilayah Indonesia.
(mas)