Bunuh Empat Bocah Gaza, Tentara Israel Tak Dihukum
A
A
A
JERUSALEM - Meski terbukti menewaskan empat bocah laki-laki di pantai Gaza selama perang tahun 2014 lalu, tentara Israel yang meluncurkan serangan udara tidak dihukum.
Penyelidikan terhadap pembunuhan empat bocah Gaza itu justru ditutup oleh militer Israel. Militer Israel menyatakan insiden itu sebagai kesalahan identitas yang tidak bisa dikenai tuntutan pidana.
Disaksikan oleh beberapa wartawan asing, serangan udara pada 16 Juli 2014 menghantam pantai Gaza. Pantai yang semestinya masuk kategori zona sipil itu dianggap sebagai sarang militan Hamas.
Militer Israel menyangkal berbagai tuduhan kejahatan perang yang diusut sejumlah badan PBB. Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, mengatakan, tentara Angkatan Udara Israel menembaki empat anak laki-laki setelah gagal mengidentifikasi mereka sebagai anak-anak.
Tentara itu percaya bahwa para korban adalah militan bersenjata.”Yang berjalan di daerah yang digunakan secara eksklusif oleh militan,” kata Lerner, seperti dikutip Reuters, Jumat (12/6/2015).
Namun, saksi mata mengatakan bahwa anak laki-laki yang ditembak tentara Israel itu sedang bermain sepak bola.”Setelah meninjau temuan investigasi, Advokat Militer menemukan bahwa proses serangan tersebut dilakukan dengan persyaratan hukum domestik Israel dan hukum internasional,” kata Lerner melaui Facebook.
Lerner menyebut kematian empat anak Gaza itu sebagai kematian “tragis”. Perang Gaza selama 50 hari antara Hamas dan Israel pecah pada Juli hingga Agustus 2014. lebih dari 2.100 warga Palestina di Jalur Gaza tewas. Korban mayoritas warga sipil. Sedangkan di kubu Israel, beberapa orang tewas yang mayoritas tentara.
Penyelidikan terhadap pembunuhan empat bocah Gaza itu justru ditutup oleh militer Israel. Militer Israel menyatakan insiden itu sebagai kesalahan identitas yang tidak bisa dikenai tuntutan pidana.
Disaksikan oleh beberapa wartawan asing, serangan udara pada 16 Juli 2014 menghantam pantai Gaza. Pantai yang semestinya masuk kategori zona sipil itu dianggap sebagai sarang militan Hamas.
Militer Israel menyangkal berbagai tuduhan kejahatan perang yang diusut sejumlah badan PBB. Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, mengatakan, tentara Angkatan Udara Israel menembaki empat anak laki-laki setelah gagal mengidentifikasi mereka sebagai anak-anak.
Tentara itu percaya bahwa para korban adalah militan bersenjata.”Yang berjalan di daerah yang digunakan secara eksklusif oleh militan,” kata Lerner, seperti dikutip Reuters, Jumat (12/6/2015).
Namun, saksi mata mengatakan bahwa anak laki-laki yang ditembak tentara Israel itu sedang bermain sepak bola.”Setelah meninjau temuan investigasi, Advokat Militer menemukan bahwa proses serangan tersebut dilakukan dengan persyaratan hukum domestik Israel dan hukum internasional,” kata Lerner melaui Facebook.
Lerner menyebut kematian empat anak Gaza itu sebagai kematian “tragis”. Perang Gaza selama 50 hari antara Hamas dan Israel pecah pada Juli hingga Agustus 2014. lebih dari 2.100 warga Palestina di Jalur Gaza tewas. Korban mayoritas warga sipil. Sedangkan di kubu Israel, beberapa orang tewas yang mayoritas tentara.
(mas)