PBB: ISIS Jual Gadis-gadis demi Sebungkus Rokok
A
A
A
MOSUL - PBB dalam sebuah laporan menyatakan bahwa ISIS menjual gadis-gadis di pasar budak demi sebungkus rokok. Hal itu disampaikan Duta PBB untuk Masalah Kekerasan Seksual Zainab Bangura.
Zainab mengunjungi Irak dan Suriah pada bulan April 2015. Dia selama ini berkerja untuk sebuah rencana aksi guna mengatasi kekerasan seksual mengerikan yang dilancarkan oleh militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
”Ini adalah perang yang sedang terjadi di tubuh perempuan,” kata Zainab. Dia telah berbicara kepada perempuan dan anak perempuan yang telah melarikan diri dari penyanderaan di sejumlah wilayah yang dikuasai ISIS. Zainab juga telah bertemu dengan para pemimpin agama dan politik lokal.
Tak hanya di Irak dan Suriah, dia juga telah mengunjungi para pengungsi di Turki, Libanon dan Yordania. Menurutnya, para militan ISIS terus menjalankan pasar budak untuk anak perempuan yang mereka culik selama serangan terbaru.
”Mereka menculik dan menculik wanita ketika mereka merebut wilayah. Saya tak ingin menyebut (korban) sebagai pasokan baru, tapi mereka memiliki anak-anak perempuan baru,” kata Zainab, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (9/6/2015).
“Gadis yang dijual untuk sebungkus rokok, atau untuk beberapa ratus atau ribu dolar,” lanjut Zainab. Menurutnya, banyak dari korban adalah warga minoritas Yazidi yang memang jadi target militan ISIS.
”Beberapa diculik, dikurung di kamar. Lebih dari 100 orang dari mereka ada di sebuah rumah kecil dan ditelanjangi. Mereka kemudian dibawa untuk berdiri di depan sekelompok orang yang memutuskan ‘apa Anda layak (atau tidak untuk dibeli)’.”
Zainab mengunjungi Irak dan Suriah pada bulan April 2015. Dia selama ini berkerja untuk sebuah rencana aksi guna mengatasi kekerasan seksual mengerikan yang dilancarkan oleh militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
”Ini adalah perang yang sedang terjadi di tubuh perempuan,” kata Zainab. Dia telah berbicara kepada perempuan dan anak perempuan yang telah melarikan diri dari penyanderaan di sejumlah wilayah yang dikuasai ISIS. Zainab juga telah bertemu dengan para pemimpin agama dan politik lokal.
Tak hanya di Irak dan Suriah, dia juga telah mengunjungi para pengungsi di Turki, Libanon dan Yordania. Menurutnya, para militan ISIS terus menjalankan pasar budak untuk anak perempuan yang mereka culik selama serangan terbaru.
”Mereka menculik dan menculik wanita ketika mereka merebut wilayah. Saya tak ingin menyebut (korban) sebagai pasokan baru, tapi mereka memiliki anak-anak perempuan baru,” kata Zainab, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (9/6/2015).
“Gadis yang dijual untuk sebungkus rokok, atau untuk beberapa ratus atau ribu dolar,” lanjut Zainab. Menurutnya, banyak dari korban adalah warga minoritas Yazidi yang memang jadi target militan ISIS.
”Beberapa diculik, dikurung di kamar. Lebih dari 100 orang dari mereka ada di sebuah rumah kecil dan ditelanjangi. Mereka kemudian dibawa untuk berdiri di depan sekelompok orang yang memutuskan ‘apa Anda layak (atau tidak untuk dibeli)’.”
(mas)