Ancaman Hizbullah ke Rezim Zionis: Habisi Jutaan Warga Israel
A
A
A
BEIRUT - Pemimpin gerakan Hizbullah Libanon, Hassan Nasrallah, mengeluarkan ancaman mengerikan terhadap rezim Zionis Israel. Kelompok itu akan menghabisi jutaan warga Israel jika Libanon diserang.
Ancaman itu muncul dalam sebuah pidato Nasrallah di stasiun televisi sebagai respons atas seruan pejabat militer Israel untuk menyerang wilayah-wilayah sipil di Libanon jika terjadi konfrontasi dengan Hizbullah di masa depan.
”Jika mereka mengancam untuk menewaskan 1,5 juta warga Libanon, maka perlawanan Islam di Libanon (Hizbullah) akan menggantinya dengan jutaan warga Israel,” kata Nasrallah. ”Kami tidak takut perang atau ancaman,” katanya lagi.
”Jika Anda menganggap bahwa kita sibuk di Suriah, maka Anda salah. Karena ini tidak mengubah apa pun dalam cara kita berurusan dengan musuh kita,” lanjut Nasrallah, seperti dilansir Al Arabiya, semalam (5/6/2015).
Selama lebih dari dua tahun, kelompok Hizbullah telah berperang di Suriah untuk membantu pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad yang ingin digulingkan pemberontak.
Ancaman Hizbullah itu bermula dari komentar pejabat Israel kepada wartawan pada 13 Mei 2015. Pejabat itu menyebut semua desa di Libanon adalah basis militer, di mana di desa-desa itu terdapat roket yang mampu menghantam Israel.
”Setiap (desa) adalah basis militer. Lain kali jika kita harus perang dengan Hizbullah, kita harus menyerang masing-masing dari target tersebut, dan kami berharap penduduk tidak akan ada,” kata pejabat itu yang menolak diidentifikasi.
Ancaman itu muncul dalam sebuah pidato Nasrallah di stasiun televisi sebagai respons atas seruan pejabat militer Israel untuk menyerang wilayah-wilayah sipil di Libanon jika terjadi konfrontasi dengan Hizbullah di masa depan.
”Jika mereka mengancam untuk menewaskan 1,5 juta warga Libanon, maka perlawanan Islam di Libanon (Hizbullah) akan menggantinya dengan jutaan warga Israel,” kata Nasrallah. ”Kami tidak takut perang atau ancaman,” katanya lagi.
”Jika Anda menganggap bahwa kita sibuk di Suriah, maka Anda salah. Karena ini tidak mengubah apa pun dalam cara kita berurusan dengan musuh kita,” lanjut Nasrallah, seperti dilansir Al Arabiya, semalam (5/6/2015).
Selama lebih dari dua tahun, kelompok Hizbullah telah berperang di Suriah untuk membantu pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad yang ingin digulingkan pemberontak.
Ancaman Hizbullah itu bermula dari komentar pejabat Israel kepada wartawan pada 13 Mei 2015. Pejabat itu menyebut semua desa di Libanon adalah basis militer, di mana di desa-desa itu terdapat roket yang mampu menghantam Israel.
”Setiap (desa) adalah basis militer. Lain kali jika kita harus perang dengan Hizbullah, kita harus menyerang masing-masing dari target tersebut, dan kami berharap penduduk tidak akan ada,” kata pejabat itu yang menolak diidentifikasi.
(mas)