MERS Renggut 2 Orang di Korsel, 682 Lainnya Diisolasi
A
A
A
SEOUL - Dua orang di Korea Selatan (Korsel) dilaporkan meninggal akibat terinfeksi virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Selain itu, sebanyak 682 orang yang pernah kontak dengan dua korban kini diisolasi.
Seorang wanita 58 tahun, yang meninggal pada hari Senin, menjadi korban tewas pertama oleh MERS di Korsel. Menurut Kementerian Kesehatan Korsel, korban sebelumnya memang positif terinfeksi MERS.
Perempuan yang identitasnya dirahasiakan itu sebelumnya kontak dengan seorang pria di Korsel yang pertama kali menjadi pasien virus MERS. Pria 71 tahun itu telah meninggal lebih dulu.
Otoritas kesehatan mengumumkan bahwa sudah ada enam kasus virus MERS yang terdeteksi hingga Selasa (2/6/2015). Sedangkan jumlah penderita sudah mencapai 25 orang.
Ratusan orang yang kini diisolasi adalah anggota keluarga pasien dan para staf medis yang merawat para pasien. Pejabat Departemen Kesehatan, Kwon Jun-wook, mengatakan mereka diisolasi di rumah mereka dan di fasilitas karantina.
Presiden Korsel, Park Geun-Hye mengecam pejabat kesehatan karena responnya yang lambat untuk mengatasi wabah virus MERS. ”Tanggapan awal untuk MERS tidak cukup,” kata Park, seperti dilansir Reuters.
Seorang wanita 58 tahun, yang meninggal pada hari Senin, menjadi korban tewas pertama oleh MERS di Korsel. Menurut Kementerian Kesehatan Korsel, korban sebelumnya memang positif terinfeksi MERS.
Perempuan yang identitasnya dirahasiakan itu sebelumnya kontak dengan seorang pria di Korsel yang pertama kali menjadi pasien virus MERS. Pria 71 tahun itu telah meninggal lebih dulu.
Otoritas kesehatan mengumumkan bahwa sudah ada enam kasus virus MERS yang terdeteksi hingga Selasa (2/6/2015). Sedangkan jumlah penderita sudah mencapai 25 orang.
Ratusan orang yang kini diisolasi adalah anggota keluarga pasien dan para staf medis yang merawat para pasien. Pejabat Departemen Kesehatan, Kwon Jun-wook, mengatakan mereka diisolasi di rumah mereka dan di fasilitas karantina.
Presiden Korsel, Park Geun-Hye mengecam pejabat kesehatan karena responnya yang lambat untuk mengatasi wabah virus MERS. ”Tanggapan awal untuk MERS tidak cukup,” kata Park, seperti dilansir Reuters.
(mas)