Jet Rusia Cegat Kapal Perang AS di Laut Hitam
A
A
A
MOSKOW - Militer Rusia mengaku telah mengirimkan sejumlah pesawat untuk mencegat kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut Hitam. Aksi pencegatan ini dilakukan karena Moskow menilai manuver yang dilakukan oleh kapal perang itu sangat berbahaya.
Seorang sumber di Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, tindakan pencegatan itu dilakukan ketika mereka menilai USS Ross mulai melakukan maneuver tidak wajar, dengan terus bergerak dengan kecepatan tinggi ke luar dari wilayah perairan internasional dan mulai masuk ke perairan Rusia.
“Para kru dari kapal tersebut melakukan tindakan provokatif dan agresif dengan melakukan beberapa maneuver. Hal tersebut membuat pengawasan perairan dan kapal di Laut Hitam khawatir,” kata sumber tersebut dalam kondisi anonym, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (31/5/2015).
“Pesawat Su-24 harus memberikan peringatan kepada kapal AS itu sebagai tanda bahwa akan kesiapan kami jika ada yang berusaha melakukan pelanggaran perbatasan, dan juga bukti bahwa kami siap membela kepentingan negara,” tambahnya.
Sementara itu, pihak Rusia sendiri belum secara resmi memberikan pernyataan mengenai adanya laporan insiden terbaru yang melibatkan kedua negara kekuatan dunia tersebut. Sampai saaat ini Kementerian Luar Negeri Rusia masih enggan berkomentar apapun mengenai hal ini.
Seorang sumber di Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, tindakan pencegatan itu dilakukan ketika mereka menilai USS Ross mulai melakukan maneuver tidak wajar, dengan terus bergerak dengan kecepatan tinggi ke luar dari wilayah perairan internasional dan mulai masuk ke perairan Rusia.
“Para kru dari kapal tersebut melakukan tindakan provokatif dan agresif dengan melakukan beberapa maneuver. Hal tersebut membuat pengawasan perairan dan kapal di Laut Hitam khawatir,” kata sumber tersebut dalam kondisi anonym, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (31/5/2015).
“Pesawat Su-24 harus memberikan peringatan kepada kapal AS itu sebagai tanda bahwa akan kesiapan kami jika ada yang berusaha melakukan pelanggaran perbatasan, dan juga bukti bahwa kami siap membela kepentingan negara,” tambahnya.
Sementara itu, pihak Rusia sendiri belum secara resmi memberikan pernyataan mengenai adanya laporan insiden terbaru yang melibatkan kedua negara kekuatan dunia tersebut. Sampai saaat ini Kementerian Luar Negeri Rusia masih enggan berkomentar apapun mengenai hal ini.
(esn)