ISIS Pamer Tentara Cilik Pegang Mortir hingga Senapan AK-47

Selasa, 19 Mei 2015 - 13:34 WIB
ISIS Pamer Tentara Cilik Pegang Mortir hingga Senapan AK-47
ISIS Pamer Tentara Cilik Pegang Mortir hingga Senapan AK-47
A A A
RAMADI - ISIS pamer sejumlah foto bocah-bocah cilik yang mereka jadikan tentara. Di antara para tentara cilik ISIS itu ada bocah sekitar lima tahun memegang mortir.

Di foto yang lainya ada bocah-bocah mengumbar senyum sembari mengacungkan senapan serbu AK-47 Kalashnikov. Foto-foto itu dirilis beberapa jam setelah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim menguasai seluruh Kota Ramadi di Provinsi Anbar, Irak barat.

Setiap foto para tentara cilik ISIS yang beredar, mereka selalu ditemani para militan ISIS yang dewasa. Sejak menguasai Ramadi, ISIS telah melakukan pembantaian massal. Beberapa korban yang dimutilasi tergeletak di sepanjang jalan dan tidak sedikit jenazah korban yang dibuang di Sungai Efrat.

Para ahli khawatir penguasaan Ramadi oleh ISIS akan menjadi pintu gerbang bagi kelompok itu untuk mengincar Baghdad, Ibu Kota Irak. Terlebih, jarak Ramadi dengan Baghad hanya beberapa mil.

Profesor Gareth Stansfield, seorang ahli dunia Islam dan Timur Tengah yang juga penasihat di Royal United Services Institute menggambarkan Baghdad saat ini dalam posisi terancam. ”Baghdad dalam beberapa hal sudah dikepung, tapi sekarang Ramadi yang hilang (dari pangkuan Irak). Sekarang, momok ISIS sangat dekat dengan Baghdad,” katanya, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (19/5/2015).

Ribuan warga sipil di Ramadi telah melarikan diri dari rumahnya, setelah militan ISIS membatai orang-orang yang pro-Pemerintah Irak, dari pintu ke pintu. ”Dan ini adalah apa yang diinginkan ISIS, ia ingin memaksa semua kaum Sunni untuk pergi (bergabung) dengan ISIS,” lanjut Stansfield.

Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi telah meminta militer Irak siaga di posisinya. Sedangkan ribuan milisi Syiah sudah bergerak mendekati Ramadi untuk melawan ISIS.

Namun, Abadi masih eenggan untuk menyebarkan milisi Syiah di Ramadi dengan alasan khawatir memicu diaggap mengasingkan milisi Sunni lokal. Warga Ramadi dari kaum Sunni, sebelumnya juga khawatir kehadiran ribuan milisi Syiah akan memicu konflik sektarian di Ramadi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4730 seconds (0.1#10.140)