ISIS Bantai Orang dari Pintu ke Pintu, Ramadi Jadi Kota Horor

Selasa, 19 Mei 2015 - 09:06 WIB
ISIS Bantai Orang dari...
ISIS Bantai Orang dari Pintu ke Pintu, Ramadi Jadi Kota Horor
A A A
RAMADI - Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memburu dan membantai setiap orang dari pintu ke pintu di Kota Ramadi. Jasad para korban yang rata-rata polisi dan pejuang pro-Pemerintah Irak dibuang ke Sungai Efrat pada Senin kemarin.

Pembantaian oleh ISIS di Kota Ramadi, Provinsi Anbar, Irak barat terjadi setelah kelompok itu mengklaim menguasai seluruh wilayah Ramadi. Jatuhnya Ramadi juga menjadi simbol kemenangan besar ISIS sejak mereka muncul di Irak utara dan barat pada tahun lalu.

Para pejabat Pemerintah Irak sebelumnya memprediksi korban pembantaian ISIS sejak Jumat pekan lalu di wilayah Ramadi mencapai sekitar 500 orang. Para korban merupakan warga sipil dan pasukann Irak. (Baca: ISIS Kuasai Seluruh Ramadi, 500 Orang Terbunuh)

”Kami tidak memiliki hitungan akurat tentang korban jiwa, tapi kami percaya setidaknya 500 orang, baik sipil maupun militer tewas selama dua hari terakhir,” kata juru bicara Gubernur Provinsi Anbar, Muhannad Haimour, kemarin.

Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, mengatakan lebih dari 6.500 keluarga telah melarikan diri dari Ramadi. Untuk menghadapi kebrutalan kelompok ISIS, beberapa pemimpin suku kaum Sunni siap untuk bersatu dengan milisi Syiah,

”Kami menyambut setiap kelompok, termasuk milisi Syiah, untuk datang dan membantu kami membebaskan kota (Ramadi) dari militan (ISIS),” kata seorang pemimpin suku kaum Sunni, Naeem al-Gauoud. Dia mengkritik Pemerintah Irak yang ia anggap militernya kurang perencanaan.

Sementara itu, wacana para pemimpin suku kaum Sunni yang siap menerima bantuan milisi Syiah telah memicu ketakutan akan pecahnya konflik sektarian di Ramadi. Abu Ammar, warga asli Ramadi yang merupakan warga kaum Sunni menuding kebrutalan ISIS tak jauh beda dengan kebrutalan milisi Syiah.

”Jika milisi Syiah masuk Ramadi, mereka akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Daesh," katanya, mengacu pada nama lain ISIS dalam bahasa Arab.”Dalam kedua kasus, kita akan dibunuh atau mengungsi. Bagi kami, milisi (Syiah) dan milisi ISIS adalah dua wajah dari mata uang yang sama,” lanjut dia, seperti dilansir news.com.au, Selasa (19/5/2015). (Baca juga: Ramadi Direbut ISIS, Iran Siap Turun Tangan)

Jatuhnya Ramadi ke tangan ISIS juga membuat para pejabat tinggi Irak menggelar rapat mendadak. Menteri Pertahanan Iran, Jenderal Dossein Dehghan, misalnya, untuk melakukan kunjungan mendadak ke Baghdad untuk melakukan pembicaraan darurat dengan para pemimpin Irak. Dia bertemu dengan Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, yang telah memuji dukungan Iran pada Irak untuk menghadapi ISIS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5971 seconds (0.1#10.140)