ASEAN Desak Penyelesaian Konflik Laut China Selatan
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal kerjasama ASEAN, I Gusti Wesaka Puja menyatakan, negara-negara anggota ASEAN tengah berusaha untuk mempercepat penyelesaikan Code of Conduct (CoC) mengenai Laut China Selatan. Selain mempercepat CoC, para pemimpin ASEAN juga meminta China untuk menahan diri dari melakukan tindakan provokatif di wilayah tersebut.
"Kita sedang menegosiasikan CoC on the south China sea. Ini himbauan dari kepala negara agar CoC itu dipercepat penyelesaiannya. Dan, kita memang mendesak kepada China agar proses ini dipercepat, jangan diperlambat, itu di satu sisi," kayta Puja pada Kamis (30/4/2015)
"Di sisi lain, kita juga minta apa yang terjadi di lapangan, di Laut China Selatan itu tidak membahayakan proses negosisasi ini. Sebab, kalau sesuatu yang buruk terjadi lapangan, mau tidak mau akan mempengaruhi proses negosiasi ke depannya," sambugnya.
Puja menyebut, masih ada sebuah jarak yang terlalu besar antara China dan negara-negara lainnya yang membuat negosasi ini masih belum membuahkan hasil sampai saat ini. Negosiasi Coc Laut China selatan sudah terjadi sejak tahun 2011 lalu.
"Jadi ada dua hal, pertama kita menghimbau semua pihak untuk menahan diri. Kedua, kita maju terus dengan CoC. Sebab, apa yang terjadi sekarang ini adalah adanya gap yang begitu besar. Apa yang terjadi di lapangan yang situasinya memburuk dengan kemajuan yang sudah kita capai di perundingan negosiasi. Meskipun tidak besar, tapi ini progres positif, agar gap itu tidak terlalu besar," tambahnya.
"Kita sedang menegosiasikan CoC on the south China sea. Ini himbauan dari kepala negara agar CoC itu dipercepat penyelesaiannya. Dan, kita memang mendesak kepada China agar proses ini dipercepat, jangan diperlambat, itu di satu sisi," kayta Puja pada Kamis (30/4/2015)
"Di sisi lain, kita juga minta apa yang terjadi di lapangan, di Laut China Selatan itu tidak membahayakan proses negosisasi ini. Sebab, kalau sesuatu yang buruk terjadi lapangan, mau tidak mau akan mempengaruhi proses negosiasi ke depannya," sambugnya.
Puja menyebut, masih ada sebuah jarak yang terlalu besar antara China dan negara-negara lainnya yang membuat negosasi ini masih belum membuahkan hasil sampai saat ini. Negosiasi Coc Laut China selatan sudah terjadi sejak tahun 2011 lalu.
"Jadi ada dua hal, pertama kita menghimbau semua pihak untuk menahan diri. Kedua, kita maju terus dengan CoC. Sebab, apa yang terjadi sekarang ini adalah adanya gap yang begitu besar. Apa yang terjadi di lapangan yang situasinya memburuk dengan kemajuan yang sudah kita capai di perundingan negosiasi. Meskipun tidak besar, tapi ini progres positif, agar gap itu tidak terlalu besar," tambahnya.
(esn)