Sengsarakan Wanita Palestina, PBB Kecam Pendudukan Israel

Sabtu, 21 Maret 2015 - 18:02 WIB
Sengsarakan Wanita Palestina, PBB Kecam Pendudukan Israel
Sengsarakan Wanita Palestina, PBB Kecam Pendudukan Israel
A A A
NEW YORK - Komisi PBB untuk KeseteraanPerempuan menyetujui sebuah resolusi yang mengecam pendudukan ilegal oleh Israel terhadap wilayah Palestina. Pendudukan Israel itu telah membuat para wanita Palestina sengsara karena tidak memiliki masa depan yang jelas.

Duta Besar Israel untuk PBB, Ron Prosor mengecam resolusi itu. Dia menuntut bukti lebih lanjut atas tuduhan yang dia anggap bias.

Resolusi tersebut disponsori oleh Palestina dan Afrika Selatan. Resolusi mendapat dukungan 27 negara dan ditentang dua negara. Sedangkan 13 negara lainnya memilih abstain.

Dua negara yang menentang resolusi itu adalah Amerika Serikat dan Israel. Sedangkan belasan negara yang abstain adalah para anggota Uni Eropa. Komisi itu juga menetapkan bahwa tahun 2030 sebagai tahun target pencapaian kesetaraan gender.

“Resolusi ini menekankan pencapaian kesetaraan dan menegaskan kembali bahwa pendudukan Israel masih menjadi kendala utama bagi wanita Palestina yang berkaitan dengan masa depan, kemandirian dan integrasi mereka dalam pengembangan masyarakat Palestina,” bunyi resolusi PBB itu, seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (21/3/2015).

“(Resolusi) ini menyerukan masyarakat internasional untuk terus memberikan bantuan yang mendesak dan pelayanan yang dibutuhkan guna meringankan krisis kemanusiaan mengerikan yang dihadapi oleh perempuan Palestina dan keluarga mereka,” lanjut bunyi resolusi itu.

Komisi PBB tersebut juga mengutuk perang Hamas dan Israel pada Juli-Agustus 2014 lalu di Jalur Gaza yang menewaskan ribuan orang, termasuk ratusan perempuan dan anak gadis Palestina.

Sebaliknya Dubes Israel menuduh pihak Palestina sendiri yang menganiaya perempuan mereka. ”Pembunuhan demi kehormatan di Otoritas Palestina adalah masalah kejadian sehari-hari, dan pekerjaan untuk perempuan hanya 17 persen,” kata Prosor.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4589 seconds (0.1#10.140)