Nemtsov Dibunuh, Obama Sebut Situasi Rusia Memburuk

Selasa, 03 Maret 2015 - 14:37 WIB
Nemtsov Dibunuh, Obama Sebut Situasi Rusia Memburuk
Nemtsov Dibunuh, Obama Sebut Situasi Rusia Memburuk
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama,mengatakan bahwa pembunuhan terhadap pemimpin oposisi Rusia, Boris Nemtsov, adalah tanda situasi di Rusia memburuk. Menurut Obama, kebebasan warga sipil di Rusia semakin terancam.

Nemtsov yang merupakan “musuh politik” Presiden Rusia Vladimir Putin tewas setelah ditembak empat kali di pusat Kota Moskow pada Jumat malam pekan lalu. Ada beberapa keganjilan dalam kasus itu, salah satunya tidak berfungsinya kamera CCTV di lokasi pembunuhan Nemtsov. (Baca: Model Cantik Ukraina, CCTV dan Kejanggalan Pembunuhan Nemtsov)

”Ini merupakan indikasi iklim (memburuk) setidaknya di dalam Rusia, di mana masyarakat sipil, wartawan independen, dan orang yang mencoba untuk berkomunikasi di internet merasa semakin terancam dan dibatasi,” kata Obama dalam wawancaranya dengan Reuters, yang dilansir Selasa (3/3/2015).

“Dan satu-satunya informasi masyarakat Rusia hanya didapatkan melalui media yang dikontrol pemerintah,” lanjut Obama.

Presiden AS itu telah menyerukan penyelidikan yang tuntas dalam kasus pembunuhan Nemtsov. Boris Nemtsov yang merupakan mantan Perdana Menteri Rusia itu dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi pengkritik keras kebijakan Presiden Putin.

”Saya tidak tahu pada saat ini apa yang terjadi. Apa yang saya tahu adalah fakta yang lebih luas bahwa kebebasan pers, kebebasan berkumpul, kebebasan informasi, hak-hak dasar sipil dan kebebasan sipil di Rusia jauh lebih buruk pada sekarang ini daripada empat, lima atau sepuluh tahun yang lalu,” kata Obama.

Obama sendiri mengaku pernah bertemu Nemtsov ketika lawatan ke Moskow tahun 2009. Kala itu Obama melakukan pembicaraan dengan kubu oposisi Rusia. Obama menganggumi sosok Nemtsov.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4106 seconds (0.1#10.140)