Misteri MH370 Terbang Emosional di Langit Penang

Senin, 02 Maret 2015 - 11:45 WIB
Misteri MH370 Terbang Emosional di Langit Penang
Misteri MH370 Terbang Emosional di Langit Penang
A A A
LONDON - Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang lenyap misterius diketahui terbang di atas langit Penang, Malaysia pada menit-menit akhir sebelum hilang. Penerbangan di langit Penang itu disebut penerbangan emosional, di mana Penang jadi kampung halaman kapten pilot MH370.

Pilot senior pesawat Boeing 777, Simon Hardy, mengatakan bahwa pesawat itu sempat beramanuver di langit Penang. Menurut Hardy, penerbangan di langit Penang yang emosional itu mungkin karena kapten pilot ingin melihat kampung halamannya untuk terakhir kali.

Pesawat MH370 hilang pada 8 Maret 2014 atau hampir setahun. Pesawat hilang misterius setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing. Ada 239 orang di dalam pesawat itu, termasuk di antaranya warga negara Indonesia.

“Saya telah melakukan manuver yang sama di sana (langit Penang), untuk melihat ke bawah dan mendapatkan tampilan yang bagus. Seseorang telah melihat secara emosional di Penang beberapa waktu lalu,” ujar Hardy mengacu pada kapten pilot MH370, seperti dilansir Mail Online, Senin (2/3/2015).

Analisis itu muncul setelah dia menerima data dari Ayers Rock, kelompok yang memberikan fitur alam raksasa di wilayah tenggara dan jantung Australia. ”Saya pikir ini pada pukul 05.00, (pesawat) menurunkan ketinggian dan meneliti di mana kru pesawat itu berasal,” ujar Hardy yang mempelajari Penang sebagai asal kampung halaman kapten pilot MH370, Zaharie Ahmad Shah.

Dia mencatat bahwa, setelah pesawat MH370 terbang di sepanjang perbatasan Malaysia-Thailand, pesawat itu terbang menukik tajam di Penang, salah satu dari tiga lokasi putaran pesawat sebelum benar-benar melesat dan lenyap misterius.

Biro Keselamatan Transportasi Udara Australia (ATSB), yang memimpin perburuan pesawat di Samudera Hindia selatan telah lama melakukan pencarian puing-puing pesawat MH370. Tapi, menurut Hardy, ATSB melakukan pencarian di lokasi yang salah.

David Learmount, spesialis keselamatan penerbangan yang jadi editor majalah International Flight, mendukung analisis Hardy. “Meskipun minat warga di seluruh dunia terhadap karyanya tidak ada, namun perhitungannya logis dan matematis,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3402 seconds (0.1#10.140)