Tegang, Ukraina Hentikan Kerjasama Militer dengan Rusia
A
A
A
KIEV - Pemerintah Ukraina resmi menghentikan semua kerjasama militer dengan Rusia. Tindakan itu menyusul memanasnya hubungan kedua negara, setelah Rusia menghentikan pasokan gas Moskow ke Kiev dan mengancam Eropa mengalami krisis Energi.
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, resmi melarang negaranya bekerjasama militer dengan Rusia. Larangan itu akan berdampak terhadap 79 perusahaan pertahanan Ukraina dan 859 perusahaan pertahanan Rusia.
Deputi Pertama Perdana Menteri Vitaly Yarema mengatakan kepada ICTV, semalam, bahwa Poroshenko mengeluarkan perintah pada sidang Dewan Keamanan Nasional dan Pertahanan pada hari sebelumnya.
”Sejak hari itu, kami praktis berhenti bekerjasama di bidang industri militer dengan Rusia,”kata Yarema, mengutip surat perintah Poroshenko, seperti dikutip Itar-Tass, Selasa (17/6/2014).
Yarema mengingatkan bahwa sebelumnya parlemen juga telah menandatangani dekrit yang memerintahkan untuk menghentikan kerjasama militer dengan Rusia. Dengan dekrit itu, perusahaan pertahanan Ukraina dilarang memasok senjata ke Rusia.
Namun, dokumen tersebut masih memungkinkan kerjasama dalam produksi barang-barang khusus, seperti mesin helikopter.
Kemarin, Rusia memutuskan untuk memotong pasokan gas ke Ukriana. Tindakan itu membuat seluruh Eropa terancam krisis energi. Keputusan Moskow tersebut diambil setelah pembicaraan antara Rusia dan Ukraina tidak berhasil menemui kata sepakat. (Baca: Pasokan Gas ke Kiev Distop, Eropa Terancam Krisis)
”Kami telah diberitahu bahwa pengiriman gas ke Ukraina telah dikurangi menjadi nol, sedangkan Ukraina menjadi jalur transit pengiriman ke negara-negara Eropa lainnya," ungkap Menteri Energi Ukraina, Yuriy Prodan.
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, resmi melarang negaranya bekerjasama militer dengan Rusia. Larangan itu akan berdampak terhadap 79 perusahaan pertahanan Ukraina dan 859 perusahaan pertahanan Rusia.
Deputi Pertama Perdana Menteri Vitaly Yarema mengatakan kepada ICTV, semalam, bahwa Poroshenko mengeluarkan perintah pada sidang Dewan Keamanan Nasional dan Pertahanan pada hari sebelumnya.
”Sejak hari itu, kami praktis berhenti bekerjasama di bidang industri militer dengan Rusia,”kata Yarema, mengutip surat perintah Poroshenko, seperti dikutip Itar-Tass, Selasa (17/6/2014).
Yarema mengingatkan bahwa sebelumnya parlemen juga telah menandatangani dekrit yang memerintahkan untuk menghentikan kerjasama militer dengan Rusia. Dengan dekrit itu, perusahaan pertahanan Ukraina dilarang memasok senjata ke Rusia.
Namun, dokumen tersebut masih memungkinkan kerjasama dalam produksi barang-barang khusus, seperti mesin helikopter.
Kemarin, Rusia memutuskan untuk memotong pasokan gas ke Ukriana. Tindakan itu membuat seluruh Eropa terancam krisis energi. Keputusan Moskow tersebut diambil setelah pembicaraan antara Rusia dan Ukraina tidak berhasil menemui kata sepakat. (Baca: Pasokan Gas ke Kiev Distop, Eropa Terancam Krisis)
”Kami telah diberitahu bahwa pengiriman gas ke Ukraina telah dikurangi menjadi nol, sedangkan Ukraina menjadi jalur transit pengiriman ke negara-negara Eropa lainnya," ungkap Menteri Energi Ukraina, Yuriy Prodan.
(mas)