Simulasikan Seks Oral, Perusahaan Teknologi China Dikecam

Selasa, 17 Januari 2017 - 01:11 WIB
Simulasikan Seks Oral, Perusahaan Teknologi China Dikecam
Simulasikan Seks Oral, Perusahaan Teknologi China Dikecam
A A A
BEIJING - Perusahaan raksasa teknologi China, Tencent, menuai kecaman besar-besaran dari publik setelah rekaman aksi asusila di salah satu acara tahunan perusahaan bocor secara online. Rekaman itu menunjukkan dua karyawati dan dua karyawan melakukan simulasi seks oral sebagai game di atas panggung acara.

Acara tersebut sebagai puncak perayaan tahunan yang diselenggarakan oleh perusahaan microblogging Weibo.

Rekaman yang menyebar ke publik menunjukkan dua karyawati berlutut untuk mencoba menghapus tutup plastik dari botol yang terjepit di antara paha dari dua karyawan rekan kerja mereka. Para pengecam juga menyoroti diskriminasi gender yang sedang berlangsung di perusahaan.

Pihak Tencent saat ini mempekerjakan lebih dari 30.000 orang di seluruh dunia. Namun, tidak memiliki perempuan yang duduk di anggota dewan atau eksekutif tingkat tinggi.

Perusahaan teknologi itu, seperti dikutip Russia Today, semalam (16/1/2017), telah mengeluarkan permintaan maaf atas insiden game seksual dan meluncurkan penyelidikan internal. Tapi, penyelidikan itu diragukan publik.

“Tanggapan #Tencent tampaknya tidak tulus, pasti mengirim pesan bahwa pelecehan seksual dibiarkan. Di mana sel #CCP? #CCDI,” tulis pengguna Twitter, Dan Garrett via akun Twitter @DanGarrett97, merespons sikap pihak Tencent.

Perusahaan ini memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang media sosial, game, media online, dan hiburan. Perusahaan baru saja meluncurkan WeChat. Kejadian ini dikhawatirkan akan membayangi peluncuran produk perusahaan itu secara online di media.

Beberapa kejadian yang menyerempet isu seksisme telah terjadi sebelumnya di perusahaan-perusahaan China.

Raksasa e-commerce Alibaba misalnya, pernah dikecam karena memasang iklan lowongan untuk bintang porno. Tujuannya diklaim untuk membantu memotivasi pekerjanya. Contoh lain, seorang eksekutif di perusahaan jasa website Baidu dicopot karena membuat pernyataan seksisme selama presentasi.

"Jika seorang gadis mengatakan kepada saya, 'AC di asrama saya tidak bekerja, dan saya tidak ingin pulang,' apa yang dia maksud? Saya pikir itu berarti dia ingin mencium dan memiliki beberapa (adegan) seks,” kata Liu Chao, mantan kepala ahli user di perusahaan Baidu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4128 seconds (0.1#10.140)