Intelijen Inggris Ungkap Israel Momok Nyata bagi Timur Tengah

Kamis, 08 Desember 2016 - 12:23 WIB
Intelijen Inggris Ungkap Israel Momok Nyata bagi Timur Tengah
Intelijen Inggris Ungkap Israel Momok Nyata bagi Timur Tengah
A A A
PARIS - Sebuah dokumen rahasia yang dibocorkan oleh whistleblower NSA Edward Snowden, mengatakan bahwa intelijen Inggris (GCHQ) menyebut Israel sebagai momok nyata bagi kawasan Timur Tengah karena sikapnya terhadap Iran. Dokumen dari Snowden juga mengungkap bahwa GCHQ memata-matai diplomat Israel, dan perusahaan pertahanannya.

Dokumen dari Snowden itu dikeluarkan tahun 2008-2009. Dokumen diterbitkan surat kabar Prancis, Le Monde, pada hari Rabu (7/12/2016). Dalam salah satu file, GCHQ mendefinisikan Israel sebagai ”ancaman nyata” bagi Timur Tengah.

”Israel merupakan ancaman nyata bagi keamanan regional, terutama karena posisi negara terhadap isu-isu Iran,” bunyi dokumen rahasia yang dibocorkan Snowden.

Tak hanya memata-matai para diplomat tinggi Israel, menurut dokumen itu, GCHQ juga memata-matai Otoritas Palestina. Ponsel pemimpin Palestina Mahmoud Abbas dan kedua putranya, Yasser dan Tarek, disadap GCHQ pada tanggal 9 Desember 2008.

Korespondensi email milik para duta besar Israel untuk Nigeria dan Kenya juga jadi target penyadapan GCHQ, terutama yang terkait dengan Ophir Optronics, perusahaan pertahanan Israel yang mengkhususkan diri dalam serat optik. Insitut Fisika Racah Universitas Ibrani Yerusalem turut disadap GCHQ.

Dari akhir tahun 2008 sampai tahun 2009, GCHQ menyadap komunikasi antara Sekretaris Jenderal PLO dan banyak delegasi Palestina, khususnya yang di Prancis, Belgia, Portugal, Pakistan, Afrika Selatan dan Malaysia. Anggota parlemen Israel dari minoritas Arab, Dr Ahmad Tibi, dan mantan Perdana Menteri Palestina Ahmed Qurei ikut disadap GCHQ.

Masih menurut bocoran dokumen Snowden yang dilaporkan media Prancis, selama 18 tahun, GCHQ dan mitranya NSA Amerika Serikat, telah mengumpulkan transmisi drone setelah enkripsi tentara Israel untuk komunikasi di antara jet tempur, pesawat dan pangkalan militer “retak”.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3336 seconds (0.1#10.140)