Tiru Abraham Lincoln, Trump Umumkan Agenda 100 Hari Jadi Presiden

Minggu, 23 Oktober 2016 - 06:51 WIB
Tiru Abraham Lincoln, Trump Umumkan Agenda 100 Hari Jadi Presiden
Tiru Abraham Lincoln, Trump Umumkan Agenda 100 Hari Jadi Presiden
A A A
GETTYSBURG - Kandidat presiden Partai Republik Amerika Serikat (AS), Donald John Trump, mengumumkan agenda 100 hari pertama jadi presiden jika dia terpilih. Uniknya, pengumuman itu disampaikan di Gettysburg, lokasi Presiden Abraham Lincoln membuat pidato paling ikonik dalam sejarah AS.

Agenda 100 hari pertama jadi presiden itu diberi nama “100-day action plan to Make America Great Again (Rencana aksi 100 hari membuat Amerika besar lagi).”

Pengumuman Trump dengan meniru jejak Abraham Lincoln itu terinspirasi sosok Lincoln selama perang saudara melanda AS.”Ini waktu seperti yang kita belum pernah lihat sebelumnya,” kata Trump. ”Membantu menyembuhkan perpecahan kita,” lanjut dia.

”Kami adalah bangsa yang sangat terpecah,” ujar Trump di depan sekitar 500 loyalis partai Republik.”Saya politisi dan tidak pernah ingin menjadi seorang politisi, tapi ketika saya melihat masalah negara kita, saya tahu saya tidak bisa berdiri dan menonton lagi,” papar miliarder asal New York ini.

Mengutip laporan BBC, Minggu (23/10/2016), jika terpilih sebagai presiden AS, Trump pada hari pertama ngantor di Gedung Putih akan mulai membersihkan korupsi di lingkungan pemerintah. Dia akan mengamandemen konsitusi untuk membatasi masa jabatan Kongres.

Trump juga berjanji melindungi pekerja Amerika. Dia siap menarik diri keanggotaan AS dari Trans-Pacific Partnership, sebuah kesepakatan perdagangan kontroversial yang belum diratifikasi oleh AS.

Terobosan lainnya, Trump akan memerintahkan Menteri Keuangan AS untuk ”melabeli” China sebagai manipulator mata uang.”Membatalkan pembayaran miliaran untuk program perubahan iklim PBB,” bunyi salah satu poin program 100 hari kerja Trump.

Pada hari pertama, Trump juga berjanji juga untuk mulai mendeportasi imigran kriminal illegal, yang mencakup pengedar narkoba, kepala geng dan pembunuh. Dia ingin menangguhkan penerimaan imigran dari daerah rawan teror.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3466 seconds (0.1#10.140)