PM Malaysia: Tak Ada yang Bisa Paksa Saya Lengser

KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak, membuat penegasan bahwa dia tidak berniat mengundurkan diri meski menghadapi tekanan kuat tekait skandal dugaan korupsi dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Menurutnya, tidak ada yang bisa memaksnya lengser dari kantor PM.

Najib mengatakan bahwa dia akan terus melayani warga Malaysia terbaik yang dia bisa. Dia bahkan berharap ada kritik agar bisa baik dalam melakukan pekerjaannya. ”Saya tidak akan menyerah pada tekanan untuk pergi cuti,” kata Najib.

PM Najib, seperti dikutip The Star berjanji untuk menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada penggantinya, tapi pada waktu yang tepat.

“Saya terpilih secara demokratis dan tidak ada yang bisa memaksa saya lengser begitu saja,” ujarnya. Dia mengklaim dukungan rakyat Malaysia terhadap kepemimpinannya masih sangat besar.

”Tak ada mundur, tak menyerah. Sejauh yang menyangkut diri saya, Barisan Nasional (koalisi pemerintah yang berkuasa) telah melakukan hal yang benar dan orang-orang telah mendukung ini,” kata Najib pada sesi pertemuan anggota partai di Jelebu, seperti dikutip IB Times, Senin (15/8/2016).

PM Najib juga memperingatkan warga Malaysia untuk tidak terpengaruh oleh tuduhan yang mereka baca di media sosial dan laporan beberapa surat kabar asing. ”Saya tidak mengatakan bahwa pelayanan kita sempurna. Seperti pemerintah lain, kita memiliki kekurangan dan masalah, tetapi ini dapat diperbaiki,” ujarnya.

“Apa yang saya tidak bisa terima adalah upaya oleh politisi dan individu yang tidak puas, untuk secara ilegal menjatuhkan lembaga politik kita,” katanya.

Dia mengingatkan warga Malaysia bahwa partainya, United Malay National Party (UMNO) diperjuangkan dengan keras. ”70 tahun yang lalu didirikan dengan darah, keringat dan air mata dari nenek moyang kita. Kami tidak akan membiarkan siapa pun untuk menghancurkan kami,” imbuh Najib.