Penembak Mati 3 Polisi Amerika Pembenci Kulit Putih

Senin, 18 Juli 2016 - 10:44 WIB
Penembak Mati 3 Polisi...
Penembak Mati 3 Polisi Amerika Pembenci Kulit Putih
A A A
BATON ROUGE - Pelaku penembak mati tiga polisi di Baton Rouge, Louisiana, Amerika Serikat (AS) pada hari Minggu waktu setempat diketahui bernama Gavin Eugene Long. Pelaku yang merupakan pria kulit hitam diketahui membenci warga kulit putih AS.

Long yang beraksi tepat di hari ulang tahunnya yang ke-29 diketahui merupakan mantan marinir. Dia juga diduga mantan anggota Nation of Islam. Long tercatat sebagai warga Kansas City, Missouri.

Pelaku yang telah tewas ditembak setelah beraksi meninggalkan korps marinir AS pada tahun 2010 dengan pangkat sersan E-5.

Baca:
Tiga Polisi AS Ditembak Mati

Sebelum beraksi, Long mengumbar kebencian terhadap warga kulit putih dalam sebuah video online, di mana dia menggunakan nama samara Cosmo Setepenra.

Dia meluapkan kebenciannya setelah polisi AS dia anggap menindas warga kulit hitam, termasuk pembunuhan terhadap pria kulit hitam Alton Sterling oleh polisi di Baton Rouge pada tanggal 5 Juli.

Di video lain, dia mengaku sebagai anggota Nation of Islam, sebuah gerakan keagamaan Islam Amerika-Afrika yang didirikan di Detroit, AS.

”Saya menulis ini untuk saudara saya yang berkulit gelap,” kata Long dalam video. "Jika Anda melihat semua pemberontak seperti Black Panthers, Huey P. Newton, Malcolm X, dan Elijah Muhammad, mereka adalah berkulit terang. Tapi kami tahu betapa sulitnya kalian mendapatkannya,” lanjut dia.

Dia mengumbar kebencian terhadap warga kulit putih yang dia sebut dengan istilah “cracker”.

Sebelumnya, Long dilaporkan tidak beraksi tunggal. Ada beberapa pria bersenjata yang ikut beraksi. Namun, beberapa dari mereka berhasil melarikan diri.

Baca juga:
Obama Kutuk Penembakan 3 Polisi di Baton Rouge

Presiden Barack Obama telah mengutuk serangan terhadap polisi di Baton Rouge. Obama bersumpah, bahwa keadilan akan ditegakkan dan pelaku bakal ditangkap.


”Kami mungkin belum mengetahui motif serangan ini, tapi saya ingin memastikan, tidak ada pembenaran untuk kekerasan terhadap penegakan hukum, serangan ini adalah tindakan pengecut,” ujar Obama seperti dikutip Reuters, Senin (18/7/2016).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0644 seconds (0.1#10.140)