Operasi Pembersihan Pasca Kudeta, 6.000 Orang Ditahan
A
A
A
ANKARA - Turki telah menahan sekitar 6.000 dalam tindakan tegas pemerintah atas kudeta militer mematikan yang berujung pada kegagalan. Sekitar 265 orang tewas dan 1.400 orang terluka dalam kudeta yang terjadi hanya semalam itu.
Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag menggambarkan penangkapan terhadap mereka yang diduga pelaku kudeta dan melawan pemerintah sebagai sebuah operasi pembersihan. Setidaknya Tiga jenderal top Turki telah ditahan, bersama ratusan tentara lainnya.
Dalam kesempatan itu, Bozdag juga mengatakan Amerika Serikat (AS) akan mengekstradisi ulama sekaligus tokoh oposisi, Fethullah Gulen. Gulen diduga menjadi otak di balik kudeta berdarah tersebut, seperti dikutip London Evening Standard, Minggu (17/7/2016).
"Amerika Serikat akan melemahkan diri sendiri dengan melindunginya. Ini akan membahayakan reputasinya. Saya tidak berpikir bahwa pada jam ini, Amerika Serikat akan melindungi seseorang yang melakukan aksi ini melawan Turki," kata Bozdag.
Sebelumnya, AS meminta kepada Turki untuk membuktikan keterlibatan Gulen dalam kudeta tersebut. "Kami akan mengundang pemerintah Turki, seperti yang kita selalu lakukan, untuk menyajikan kita dengan bukti yang sah. Dan, Amerika Serikat akan menerima itu dan melihat itu dan membuat penilaian tentang hal itu dengan tepat," tutur Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag menggambarkan penangkapan terhadap mereka yang diduga pelaku kudeta dan melawan pemerintah sebagai sebuah operasi pembersihan. Setidaknya Tiga jenderal top Turki telah ditahan, bersama ratusan tentara lainnya.
Dalam kesempatan itu, Bozdag juga mengatakan Amerika Serikat (AS) akan mengekstradisi ulama sekaligus tokoh oposisi, Fethullah Gulen. Gulen diduga menjadi otak di balik kudeta berdarah tersebut, seperti dikutip London Evening Standard, Minggu (17/7/2016).
"Amerika Serikat akan melemahkan diri sendiri dengan melindunginya. Ini akan membahayakan reputasinya. Saya tidak berpikir bahwa pada jam ini, Amerika Serikat akan melindungi seseorang yang melakukan aksi ini melawan Turki," kata Bozdag.
Sebelumnya, AS meminta kepada Turki untuk membuktikan keterlibatan Gulen dalam kudeta tersebut. "Kami akan mengundang pemerintah Turki, seperti yang kita selalu lakukan, untuk menyajikan kita dengan bukti yang sah. Dan, Amerika Serikat akan menerima itu dan melihat itu dan membuat penilaian tentang hal itu dengan tepat," tutur Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
(ian)