Menangis, Demonstran Teriaki Presiden Venezuela: Kami Minta Makanan!

Jum'at, 03 Juni 2016 - 10:37 WIB
Menangis, Demonstran Teriaki Presiden Venezuela: Kami Minta Makanan!
Menangis, Demonstran Teriaki Presiden Venezuela: Kami Minta Makanan!
A A A
CARACAS - Para demonstran di Caracas bergerak mendekati Istana Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, karena tak tahan dengan krisis ekonomi yang semakin parah di negara itu. Mereka menangis dan meneriaki Presiden Maduro bahwa mereka minta makanan.

“Kami minta makanan!” teriak sejumlah demonstran yang disambut tembakan gas air mata pasukan keamanan Venezuela, pada hari Kamis waktu Caracas.

Ratusan demonstran yang marah tetap ingin mendatangi Istana Miraflores, namun dihalau pasukan Garda Nasional dan polisi yang memblokir jalan utama.

Presiden Maduro sedang di bawah tekanan hebat setelah krisis ekonomi di Venezuela semakin memburuk. Negara itu bahkan di ambang kebangkrutan. Banyak perusahaan multinasional, khususnya dari Amerika Serikat (AS) memilih hengkang dari Venezuela karena kondisi ekonomi yang terus memburuk.

Makanan mulai langka di beberapa supermarket dan toko di Caracas. Kerusuhan terjadi di beberapa toko, di mana warga yang antre panjang untuk membeli makanan yang langka mulai frutasi. Mereka mencoba untuk membajak sebuah truk makanan.

”Saya sudah di sini sejak pukul delapan pagi. Tidak ada banyak makanan di toko-toko dan supermarket," kata seorang wanita Caracas kepada penyiar televisi Vivoplay, yang dikutip Reuters, Jumat (3/6/2016).

”Kami lapar dan lelah,” katanya lagi.

Venezuela sejatinya menjadi salah satu negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia. Namun, harga minyak yang anjlok membuat negara itu mengalami krisis ekonomi hebat.

Presiden Maduro menuduh krisis ini dicipatkan oleh musuh-musuhnya yang berupaya melakukan kudeta.

"Setiap hari, mereka membawa keluar kelompok mencari kekerasan di jalan-jalan," katanya dalam pidato di dekat Miraflores. “Dan setiap hari, orang-orang menolak mereka dan mengusir mereka,” katanya lagi.

Namun, para kritikus mengatakan bahwa kekacauan ekonomi Venezuela adalah konsekuensi dari kebijakan sosialis yang gagal selama 17 tahun terakhir, terutama dalam mengendalikan harga dan mata uang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5569 seconds (0.1#10.140)