Nyatakan Musuh, Kim Jong-un Ancam Perang Nuklir dengan China

Jum'at, 01 April 2016 - 07:45 WIB
Nyatakan Musuh, Kim...
Nyatakan Musuh, Kim Jong-un Ancam Perang Nuklir dengan China
A A A
PYONGYANG - Diktator muda Korea Utara (Korut) Kim Jong-un kini menyatakan China sebagai musuh dan mengancam perang nuklir dengan Beijing.

Kim Jong-un hilang kesabaran setelah China yang selama ini dianggap sebagai sekutu utama justru mengambil bagian dalam penjatuhan sanksi keras Dewan Keamanan PBB terhadap Pyongyang.

Kejengkelan Kim Jong-un terhadap China terungkap dari dokumen Korut tertanggal 10 Maret 2016. Dalam dokumen itu, rezim Pyongyang mengutuk China yang dianggap “mengkhianati sosialisme”.

Korut, lanjut isi dokumen itu, lantas mengancam untuk menekan China dengan kekuatan “badai nuklir”. “Kita tidak lagi melangkah sepele pada China dan jangan berurusan dengan mereka,” bunyi dokumen itu.



Dokumen itu diperoleh dan diterbitkan Daily NK. Dokumen yang memposisikan China sebagai "musuh yang dibenci" Korut tersebut diterbitkan oleh Partai Pekerja Korut dan disebarkan media Korut yang berbasis di Korea Selatan itu.

Semua anggota partai dan pekerja harus bergabung dalam skema menghancurkan dan menekan China dengan kekuatan badai nuklir atas pengkhianatan pada sosialisme,” lanjut dokumen itu.

China selama ini telah menjadi sekutu utama Korut sejak negara itu membela Pyongyang dalam Perang Korea 1950-1953. Selain sebagai sekutu utama, China juga merupakan mitra dagang terbesar Korut.

Tapi,pada awal bulan ini China justru menyetujui usulan Amerika Serikat (AS) dalam merumuskan sanksi keras Dewan Keamanan PBB terhadap Korut setelah rezim Kim Jong-un menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen pada 6 Januari 2016.

Lee Young Hwa, seorang profesor di Universitas Kansai, mengatakan bahwa Korut telah secara terbuka menyatakan China menjadi negara musuh” dan menempatkannya pada peringkat yang sama dengan Korea Selatan, AS, dan Jepang.


Dokumen itu menjelaskan bahwa China adalah peserta yang bersemangat dalam penjatuhan sanksi karena khawatir bahwa statusnya yang mendominasi Laut Asia Timur akan ditantang,” kata Lee Young Hwa, seperti dikutip Mirror, semalam (31/3/2016).

Sekarang telah memposisikan AS sebagai 'musuh penakut' dan China sebagai 'musuh yang dibenci',” ujar profesor Lee.

Penggunaan istilah badai nuklirjuga menunjukkan hal itu mengancam Beijing dengan provokasi nuklir dan rudal,” imbuh dia.
(mas)
Berita Terkait
Korea Selatan Desak...
Korea Selatan Desak China Bantu 'Jinakkan' Korea Utara
Korea Selatan: China-Rusia...
Korea Selatan: China-Rusia Kunci Denuklirisasi Korea Utara
Disaksikan Kim Jong...
Disaksikan Kim Jong Un, Begini Dahsyatnya Kekuatan Artileri Militer Korea Utara
Korea Utara Sebut Presiden...
Korea Utara Sebut Presiden Korea Selatan Picu Perang Nuklir
Korea Selatan: Serangan...
Korea Selatan: Serangan Nuklir Jadi Akhir Rezim Korea Utara
Korea Selatan: 1.100...
Korea Selatan: 1.100 Tentara Korea Utara Dibantai Ukraina
Berita Terkini
Mengapa Kashmir Jadi...
Mengapa Kashmir Jadi Pusat Ketegangan antara India dan Pakistan?
6 menit yang lalu
Profil Ibrahim Traore,...
Profil Ibrahim Traore, Penguasa Burkina Faso yang Disebut Bakal Gratiskan Pendidikan SD hingga Kuliah
53 menit yang lalu
Guru Perempuan Ini Hamil...
Guru Perempuan Ini Hamil dan Lahirkan Bayi dari Siswa Kelas 6 SD, Akhirnya Dipenjara
1 jam yang lalu
Tingkat Persetujuan...
Tingkat Persetujuan Publik terhadap Trump Anjlok ke Level Terendah, Rakyat AS Marah
1 jam yang lalu
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia, Bagai Langit dan Bumi?
2 jam yang lalu
Kisah Pangeran Arab...
Kisah Pangeran Arab Saudi Koma 20 Tahun: Sleeping Prince Ultah Ke-36 tapi Tak Kunjung Bangun
2 jam yang lalu
Infografis
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Bantu Rusia Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved