Perangi ISIS, Pentagon Ingin Tambah Pasukan AS di Irak
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon mengajukan proposal kepada Presiden Barack Obama untuk memperkuat dukungan militer kepada pasukan Irak dalam waktu dekat. Demikian dikatakan Kepala Staf Gabungan, Jenderal Joseph Dunford.
"Kami memiliki serangkaian rekomendasi yang akan kita bahas dengan Presiden dalam beberapa minggu mendatang untuk lebih mengaktifkan dukungan kami untuk pasukan keamanan Irak," kata Dunford, seperti dinukil dari I24News, Sabtu (26/3/2016).
Rekomendasi yang diajukan oleh Pentagon mencakup dibolehkannya pasukan Amerika Serikat (AS) untuk membantu pasukan Irak dalam upaya mereka guna merebut kembali kota Mosul. Kota Mosul adalah pusat urban terbesar yang dikuasai oleh ISIS. Operasi ini diyakini akan memakan waktu yang panjang dan sulit.
Dunford dan Menteri Pertahanan AS, Ash Carter, telah memperingatkan bahwa pertempuran melawan ISIS akan terjadi di luar Irak dan Suriah. Menurut Dunford, upaya untuk mencegah serangan seperti yang dilakukan di Brussels tidak akan berhasil.
"Kecuali, semua negara yang terkena dampak keberadaan milisi asing bekerja sama dalam bidang penegakan hukum, komunitas intelijen, dan militer," kata Dunford.
AS telah berulang kali mengimbau negara-negara Eropa untuk meningkatkan kerjasama mereka dalam berbagi informasi intelijen dan kerjasama polisi. Kritik itu semakin tajam setelah aksi penyerangan Brussels yang menewaskan 31 orang dan 300 luka-luka.
"Kami memiliki serangkaian rekomendasi yang akan kita bahas dengan Presiden dalam beberapa minggu mendatang untuk lebih mengaktifkan dukungan kami untuk pasukan keamanan Irak," kata Dunford, seperti dinukil dari I24News, Sabtu (26/3/2016).
Rekomendasi yang diajukan oleh Pentagon mencakup dibolehkannya pasukan Amerika Serikat (AS) untuk membantu pasukan Irak dalam upaya mereka guna merebut kembali kota Mosul. Kota Mosul adalah pusat urban terbesar yang dikuasai oleh ISIS. Operasi ini diyakini akan memakan waktu yang panjang dan sulit.
Dunford dan Menteri Pertahanan AS, Ash Carter, telah memperingatkan bahwa pertempuran melawan ISIS akan terjadi di luar Irak dan Suriah. Menurut Dunford, upaya untuk mencegah serangan seperti yang dilakukan di Brussels tidak akan berhasil.
"Kecuali, semua negara yang terkena dampak keberadaan milisi asing bekerja sama dalam bidang penegakan hukum, komunitas intelijen, dan militer," kata Dunford.
AS telah berulang kali mengimbau negara-negara Eropa untuk meningkatkan kerjasama mereka dalam berbagi informasi intelijen dan kerjasama polisi. Kritik itu semakin tajam setelah aksi penyerangan Brussels yang menewaskan 31 orang dan 300 luka-luka.
(ian)