Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Iran: Rencana Saudi Kirim Pasukan ke Suriah Adalah Lelucon
Iran: Rencana Saudi Kirim Pasukan ke Suriah Adalah Lelucon
A
A
A
TEHERAN - Garda Revolusi Iran (IRGC) menilai rencana Arab Saudi untuk mengirimkan pasukan darat ke Suriah adalah sebuah lelucon politik. Penilaian itu disampaikan oleh wakil komandan IRGC, Brigadir Jenderal Hossein Salami.
"Pengiriman pasukan Saudi ke Suriah adalah lebih seperti lelucon politik dari pada kenyataan lapangan, dan kami memiliki perkiraan yang tepat akan hal itu," ucap Salami dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Fars News pada Minggu (7/2).
Dirinya menyatakan, pasukan Saudi tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk bisa mengalahkan kelompok-kelompok teror, apakah itu ISIS, al-Qaeda atau all-Nusra. Menurutnya, pengiriman pasukan ini lebih kepada usaha Saudi untuk menutupi kebijakan lain mereka di kawasan Timur Tengah.
"Ini adalah perang psikologis dengan maksud untuk menjual diri sebagai kekuatan melawan terorisme, mengalihkan opini publik dari Yaman, dan menamai diri mereka sebagai pemimpin dunia Arab," sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, juru bicara militer Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri mengatakan, militer Kerajaan Saudi menyatakan siap meluncurkan perang darat di Suriah untuk memerangi ISIS. Saudi akan bergabung dengan dengan Amerika Serikat (AS) yang memimpin koalisi internasional anti-ISIS.
”Kerajaan ini siap untuk berpartisipasi dalam operasi darat, bahwa koalisi (anti-ISIS) mungkin setuju untuk melaksanakannya di Suriah,” katanya. Asseri juga dikenal sebagai juru bicara koalisi Teluk yang dipimpin Arab Saudi untuk operasi militer di Yaman.
"Pengiriman pasukan Saudi ke Suriah adalah lebih seperti lelucon politik dari pada kenyataan lapangan, dan kami memiliki perkiraan yang tepat akan hal itu," ucap Salami dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Fars News pada Minggu (7/2).
Dirinya menyatakan, pasukan Saudi tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk bisa mengalahkan kelompok-kelompok teror, apakah itu ISIS, al-Qaeda atau all-Nusra. Menurutnya, pengiriman pasukan ini lebih kepada usaha Saudi untuk menutupi kebijakan lain mereka di kawasan Timur Tengah.
"Ini adalah perang psikologis dengan maksud untuk menjual diri sebagai kekuatan melawan terorisme, mengalihkan opini publik dari Yaman, dan menamai diri mereka sebagai pemimpin dunia Arab," sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, juru bicara militer Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri mengatakan, militer Kerajaan Saudi menyatakan siap meluncurkan perang darat di Suriah untuk memerangi ISIS. Saudi akan bergabung dengan dengan Amerika Serikat (AS) yang memimpin koalisi internasional anti-ISIS.
”Kerajaan ini siap untuk berpartisipasi dalam operasi darat, bahwa koalisi (anti-ISIS) mungkin setuju untuk melaksanakannya di Suriah,” katanya. Asseri juga dikenal sebagai juru bicara koalisi Teluk yang dipimpin Arab Saudi untuk operasi militer di Yaman.
(esn)
Explore More