Serangan Koalisi Saudi di Yaman Sembarangan dan Targetkan Sipil

Kamis, 28 Januari 2016 - 12:06 WIB
Serangan Koalisi Saudi...
Serangan Koalisi Saudi di Yaman Sembarangan dan Targetkan Sipil
A A A
NEW YORK - Sebuah panel PBB menyampaikan laporan kepada Dewan Keamanan PBB tentang agresi koalisi yang dipimpin Arab Saudi di Yaman. Laporan itu menyebut bahwa serangan koalisi dilakukan sembarangan dan menargetkan warga sipil Yaman.

Serangan sembarangan itu diduga merupakan pelanggaran HAM serius, di mana panel PBB tersebut menyerukan digelar penyelidikan internasional terbaru dalam konflik Yaman.

Laporan itu telah bocor ke media. Salah satunya, berupa laporan dokumentasi 119 serangan yang melanggar hukum kemanusiaan internasional karena menyebabkan korban sipil berjatuhan.

Laporan itu juga menuding bahwa pasukan koalisi menargetkan warga sipil secara meluas dan sistematis, termasuk menggunakan kelaparan sebagai bentuk peperangan di negara miskin.


Arab Saudi telah memimpin koalisi dari sembilan negara-negara Arab dalam kampanye pegeboman terhadap pasukan Houthi loyalis mantan Presiden Yaman; Ali Abdullah Saleh, sejak Maret 2015. Menurut PBB, hampir 6.000 orang telah tewas akibat perang di Yaman dan sekitar 80 persen dari penduduk Yaman membutuhkan beberapa jenis bantuan kemanusiaan.

Panel telah mencatat bahwa warga sipil dipengaruhi oleh perilaku permusuhan karena penggunaan taktik yang luas dan sistematis dan dalam kasus tertentu secara langsung menggunakan kelaparan sebagai taktik perang yang semestinya dilarang,” bunyi laporan panel PBB yang dilihat Al-Jazeera, yang dilansir Kamis (28/1/2016).

Menurut laporan itu, kamp-kamp pengungsi, acara pernikahan, kawasan perumahan, fasilitas kesehatan fasilitas, sekolah, masjid, pasar dan pabrik-pabrik telah menjadi sasaran dari serangan mendadak koalisi.

Panel juga mencatat tiga dugaan kasus warga sipil yang melarikan diri dari pengeboman terhadap perumahan dan dikejar dengan helikopter,” lanjut laporan itu.

Sementara itu, The Guardian, menulis bahwa seorang analis Saudi menolak temuan dalam laporan itu.”Sebagian besar (laporan) didasarkan pada desas-desus,” kata analis yang berbicara dalam kondisi anonim itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5797 seconds (0.1#10.140)