Putin: Rusia Akan Terus Kembangkan Senjata Nuklir

Senin, 21 Desember 2015 - 07:38 WIB
Putin: Rusia Akan Terus Kembangkan Senjata Nuklir
Putin: Rusia Akan Terus Kembangkan Senjata Nuklir
A A A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa, Rusia akan terus mengembangkan senjata nuklir tetapi tidak berniat untuk menggunakannya. Komentar pemimpin Kremlin itu muncul dalam tayangan dokumenter “world Order” yang diputar di stasiun televisi Pemerintah Rusia semalam.

Rusia sebagai negara nuklir terkemuka akan meningkatkan senjata ini sebagai faktor penahanan; triad nuklir adalah dasar dari kebijakan keamanan nuklir kami," katanya, mengacu pada tiga sistem pengiriman utama untuk hulu ledak nukli; pesawat pembom, rudal balistik antarbenua dan kapal selam ICBM.


Kami tidak pernah mengacungkan atau akan mengayunkan klub nuklir ini, tapi doktrin militer kami mengalokasikan sebuah tempat dan peran,” ujar Putin seperti dilansir dari Itar-Tass, Senin (21/12/2015).

Putin dan NATO telah berdebat secara terbuka dalam beberapa tahun terakhir tentang kemampuan penangkal nuklir Rusia. Pada bulan November, presiden Rusia berjanji untuk melawan program pertahanan rudal Amerika Serikat (AS) yang memimpin NATO dengan mengerahkan senjata penyerang baru yang mampu menembus perisai rudal AS.


Putin mengatakan kepada para pejabat pertahanan bahwa rudal balistik Washington bertujuan untuk menetralkan penangkal nuklir strategis Rusia dan memperoleh "superioritas militer”.

Dia mengatakan bahwa, Moskow akan merespon dengan mengembangkan sistem senjata penyerang baru yang mampu menembus setiap rudal pertahanan musuh.

Selama tiga tahun terakhir, perusahaan dari kompleks industri militer telah menciptakan dan berhasil menguji sejumlah calon sistem senjata yang mampu melakukan misi tempur dalam sistem pertahanan rudal berlapis. Sistem seperti ini sudah mulai masuk militer tahun ini. Dan sekarang kita berbicara tentang pengembangan jenis senjata baru,” kata Presiden Putin.


Pernyataan Putin tentang pengembangan senjata nuklir terjadi di tengah tekanan berat dalam hubungan Rusia dengan AS bersama sekutu NATO-nya, yang telah jatuh ke titik terendah sejak Perang Dingin yang dipicu oleh krisis Ukraina dan Suriah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3985 seconds (0.1#10.140)