Mayoritas Warga AS Percaya Putin Kalahkan Obama soal Perang Suriah

Jum'at, 16 Oktober 2015 - 11:03 WIB
Mayoritas Warga AS Percaya Putin Kalahkan Obama soal Perang Suriah
Mayoritas Warga AS Percaya Putin Kalahkan Obama soal Perang Suriah
A A A
WASHINGTON - Lebih dari setengah warga Amerika Serikat (AS) percaya bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengalahkan Presiden AS, Barack Obama, dalam strategi perang di Suriah. Mereka menyalahkan Obama karena kurangnya strategi yang jelas.

Data itu merupakan hasil jajak pendapat yang dilakukan Fox News¸yang dilansir semalam (15/10/2015). Sekitar 53 persen dari responden mengatakan bahwa mereka menganggap Putin untuk memiliki kuasa atas Suriah. Sedangkan 22 persen menyatakan, Obama bisa mengendalikan krisis Suriah.

Dalam jajak pendapat itu, 70 persen orang Amerika merasa bahwa Pemerintah AS tidak memiliki strategi yang jelas untuk mengatasi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebab, serangan lebih dari setahun yang dilakukan AS dan koalisinya tidak menimbulkan kerusakan serius terhadap kelompok itu.

Rusia mulai meluncurkan agresi militer di Suriah untuk menolong rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad melawan ISIS sejak akhir September 2015. Kremlin mengklaim telah menghancurkan ratusan fasilitas ISIS dan membuat para militan ISIS dan kelompok teror lain di Suriah panik.

Namun, Washington menyalahkan Moskow dalam serangan itu dengan alasan target serangan Rusia adalah pemberontak moderat Suriah yang didukung AS. Tapi, menurut jajak pendapat sekitar 46 persen warga AS menolak tudingan Washington pada Moskow. Mereka justru percaya tindakan Rusia sudah benar dan cerdas.

Hanya 29 persen responden yang mengatakan bahwa mereka setuju dengan sikap Obama yang menganggap Rusia lemah dan putus asa atas kondisi yang dialami sekutunya, rezim Suriah.

Jajak pendapat yang dilakukan Fox News itu berdasarkan wawancara langsung dan melalui ponsel dengan sampel terhadap 1.004 orang dari berbagai negara bagian AS. Jajak pendapat dilakukan antara 10 hingga 12 Oktober 2015.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5002 seconds (0.1#10.140)