Tak Percaya Alkitab, Ini Surat Pengakuan Ateis Charles Darwin

Selasa, 22 September 2015 - 13:20 WIB
Tak Percaya Alkitab, Ini Surat Pengakuan Ateis Charles Darwin
Tak Percaya Alkitab, Ini Surat Pengakuan Ateis Charles Darwin
A A A
NEW YORK - Sebuah surat tulisan tangan ilmuwan Evolusi, Charles Darwin, dijual sekitar USD90 ribu atau sekitar Rp1,3 miliar di New York. Itu adalah surat pengakuan Charles Darwin, di mana dia terang-terangan tidak percaya pada Alkitab.

Lelang surat langka pencetus Teori Evolusi itu digelar Senin malam (21/9/2015). Surat itu ditulis dengan tangan, 21 tahun setelah penerbitan Teori Evolusi. Surat tersebut diklaim sebagai satu-satunya bukti, yang menunjukkan pandangan Darwin tentang agama Tuhan atau tentang Tuhan.

Surat Darwin itu diduga sebagai tanggapan dari surat Francis McDermott, pengacara yang komitmen dengan keyakinannya pada agama Kristen. Surat McDermott itu ditulis pada 23 November 1880. ”Jika saya memiliki kesenangan membaca buku Anda,” tulis McDermott. ”Saya harus merasa bahwa pada akhirnya saya tidak akan kehilangan iman saya dalam Kitab Perjanjian Baru.”

”Alasan saya menulis kepada Anda karena itu adalah untuk meminta Anda untuk memberikan (jawaban) Ya atau Tidak untuk pertanyaan Apakah Anda percaya dalam Kitab Perjanjian Baru,” lanjut surat Dermott.

Darwin yang meninggal pada tahun 1882, menanggapi surat itu dengan singkat, ”Dear Sir, Saya menyesal harus memberitahu Anda bahwa saya tidak percaya pada Alkitab sebagai wahyu Tuhan dan oleh karena itu tidak juga dalam Yesus Kristus sebagai Anak Tuhan, Salam Hormat, Ch. Darwin,” bunyi surat Darwin, seperti dilansir Daily Mail.

Surat itu juga memunculkan rumor bahwa Darwin berusaha menyelamatkan rasa malu keluarganya. Rumor yang muncul itu adalah, Darwin menjadi pemeluk Kristen di ranjang kematiannya dan ditolak oleh keluarganya.

Surat Darwin itu memicu perdebatan dari para penggemar yang tetap meyakini Darwin bukan seorang ateis. ”Jika Anda seorang kolektor (karya) Darwin, itu adalah bagian utama. Ini pokok dari seluruh perdebatan,” kata Cassandra Hatton, kolektor spesialis buku di Bonhams kepada Guardian.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3474 seconds (0.1#10.140)