12 Anggota Parlemen AS Desak Biden Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina

WASHINGTON - Dua belas anggota parlemen Amerika Serikat (AS) telah mengirim surat kepada Presiden Joe Biden mendesaknya untuk mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina. Permintaan ini datang menjelang peringatan satu tahun perang Rusia di negara itu.

Surat itu mendesak pemerintahan Biden untuk "memberi Ukraina peningkatan kemampuan superioritas udara, termasuk pesawat F-16 Fighting Falcon yang diminta oleh Kiev, atau pesawat generasi keempat serupa, sesegera mungkin".



“Mengingat waktu substansial yang diperlukan untuk melatih bahkan pilot berpengalaman untuk mengoperasikan pesawat tempur generasi keempat, kami percaya bahwa keputusan untuk menyediakan platform seperti itu kepada Ukraina harus dibuat dengan cepat,” kata surat itu, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

“Kami mencatat, bagaimanapun, bahwa pilot Ukraina sebelumnya telah berlatih dengan militer AS pada tahun 2011 dan setelah invasi Rusia ke Krimea pada tahun 2018, dan bahwa Ukraina dilaporkan telah mengidentifikasi daftar hingga 50 pilot yang sekarang siap untuk memulai pelatihan di F-16',” tambahnya.

Memperhatikan bahwa menyediakan sistem seperti itu ke Ukraina adalah “investasi strategis dalam memperkuat kemampuan militer Kiev,” anggota Kongres mengatakan bahwa “kepemimpinan Amerika dalam masalah ini sangat penting”.



Surat bipartisan itu diselenggarakan oleh Perwakilan Demokrat Maine Jared Golden dan ditandatangani oleh banyak perwakilan Republik, termasuk Mike Gallagher dari Wisconsin dan Tony Gonzales dari Texas.

Di antara anggota Kongres lainnya yang menandatangani surat itu adalah: Jason Crow dari Colorado, Chrissy Houlahan dari Pennsylvania, Don Bacon dari Nebraska, Marcy Kaptur dari Ohio, Susan Wild dari Pennsylvania, Brad Schneider dari Illinois, Abigail Spanberger dari Virginia, dan Jim Costa dan Jimmy Panetta dari California.

Dalam kunjungan mendadak ke Kiev pada hari Senin, Biden menjanjikan bantuan militer lebih lanjut untuk Ukraina hingga USD500 juta. Dia mengatakan sanksi tambahan akan diumumkan minggu ini terhadap elit dan perusahaan Rusia.