Saudi Cs Kerahkan 2.800 Pasukan dan Tank Tempur di Yaman

Selasa, 04 Agustus 2015 - 10:02 WIB
Saudi Cs Kerahkan 2.800 Pasukan dan Tank Tempur di Yaman
Saudi Cs Kerahkan 2.800 Pasukan dan Tank Tempur di Yaman
A A A
ADEN - Arab Saudi dan koalisi-nya mengerahkan 2.800 pasukan pro-pemerintah Yaman ke pangkalan militer Yaman yang dikuasai Houthi. Selain itu, koalisi juga mengerahkan sejumlah tank tempur dan kendaraan lapis baja.

Pengerahan ribuan pasukan itu terjadi sejak Senin kemarin. Tujuannya untuk “membersihkan” jalan bagi koalisi untuk merebut pangkalan militer Yaman yang diduduki pasukan pemberontak Houthi.

Pangkalan militer yang jadi target itu adalah pangkalan militer Al-Anad. Lokasinya di sebelah utara Kota Aden, Yaman. Pangkalan itu telah jadi markas utama Houthi untuk wilayah selatan Yaman.

Menurut laporan Associated Press (AP), Selasa (4/8/2015) yang mengutip para pejabat koalisi Arab, pasukan koalisi saat ini sudah menguasai gerbang barat, yang disebut-sebut kunci dari pangkalan militer tersebut.

Sebaliknya, pihak Houthi mengklaim pangkalan militer itu tetap di bawah kontrol mereka, di tengah pertempuran sengit dan serangan udara koalisi Arab yang nyaris tanpa henti.

Ribuan pasukan yang dikerahkan Saudi dan koalisinya itu antara lain pasukan darat, pasukan khusus intelijen dan pasukan untuk penyaluran logistik. Ribuan pasukan koalisi itu juga didukung para pejuang Yaman yang sudah terlatih.

“Pasukan Yaman loyalis Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi meminta bantuan dari negara-negara koalisi untuk operasi di (pangkalan militer) al-Anad,” tulis AP mengutip seorang pejabat militer Yaman yang menolak diidentifikasi.”Mereka adalah mitra dalam operasi pembebasan Aden dan provinsi lain.”

Sementara itu, sejumlah foto terkait keberadaan kendaraan tempur koalisi Arab di sekitar Aden sudah beredar di media sosial. Beberapa kendaraan tempur itu antara lain tank tempur LeClerc yang dioperasikan oleh angkatan darat Uni Emirat Arab (UEA), serta kendaraan lapis baja BMP dan M-ATV.

Analis geopolitik dan militer yangberbasis di Teluk, Theodore Karasik, mengatakan peralatan tempur koalisi Arab menjadi sinyal akan adanya serangan darat. Tujuannya untuk memperluas keuntungan koalisi di dan sekitar Aden.

”Kami telah melihat sebelumnya bahwa pasukan konvensional dipaksa mundur, tetapi pasukan yang dipimpin Saudi menggunakan ‘perang hybrid’ dikombinasikan dengan dukungan suku untuk mencapai keunggulan,” kata Karasik kepada Defense News.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4578 seconds (0.1#10.140)