Taksi Malaysia Dicap Teburuk di Dunia, Ini Faktanya

Kamis, 09 Juli 2015 - 13:14 WIB
Taksi Malaysia Dicap Teburuk di Dunia, Ini Faktanya
Taksi Malaysia Dicap Teburuk di Dunia, Ini Faktanya
A A A
KUALA LUMPUR - Laman LondonCabs.co.uk beberapa hari lalu merilis daftar “10 Negara dengan Driver Taksi Terburuk”. Taksi di Kuala Lumpur, Malaysia, masuk sebagai armada dengan layanan driver terburuk di dunia.

Salah satu poin yang dikritik situs itu adalah perilaku driver taksi yang dianggap sangat buruk.”Driver taksi di Kuala Lumpur dikenal dengan penarikan tarif yang berlebihan, mereka berusaha membawa penumpang berputar-putar,” tulis situs itu.

Menurut laporan situs itu, banyak sopir taksi di Malaysia menolak menggunakan argometer, padahal alat itu diwajibkan.

Asosiasi Sopir Taksi Pusat Kuala Lumpur justru setuju dengan penilaian bahwa taksi di Malaysia menjadi armada dengan layanan terburuk. Asosiasi itu bahkan membeberkan fakta-fakta negatif sopir taksi di Kuala Lumpur.

Presiden asosiasi, Badrol Hisham mengatakan, penilaian negatif itu juga dibenarkan Komisi Transportasi Umum Darat (SPAD). ”Namun, keterlibatan SPAD dengan asosiasi taksi minim,” katanya.

”Ada terlalu banyak sopir taksi di luar sana, dan mudah untuk menjadi salah satunya. Siapa pun bisa menjadi seorang sopir taksi, bahkan mantan narapidana bisa menjadi sopir taksi. Yang mereka perlu lakukan hanya memilki SIM,” lanjut dia, seperti diberitakan The Malay Mail Online.

Badrol mengatakan, SPAD harus memperketat proses penyaringan sopir taksi dan jangan toleransi dalam memberikan izin. ”Selain itu, SPAD harus memberikan pelatihan yang lebih intensif untuk pengemudi taksi untuk meningkatkan sikap dan layanan mereka,” katanya.

Ketua SPAD, Tan Sri Syed Hamid Albar, juga sepakat dengan penilaian situs London itu. ”Kami telah mengorganisir banyak program dan kursus pelatihan untuk pengemudi taksi, dan bahkan memiliki kursus sopan santun,” katanya.

”Tapi belum ada banyak perbaikan. Pada akhirnya, itu terletak di tangan industri taksi dan driver untuk memperbaiki diri.”

Syed Hamid mengatakan 50 persen dari 42 ribu taksi yang beroperasi di Kuala Lumpur adalah milik pribadi. ”Sebagian besar taksi swasta berusia lebih dari tujuh tahun dan SPAD telah mendorong driver untuk membeli mobil baru.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4871 seconds (0.1#10.140)