Dicegat Israel, Kapal Aktivis Penembus Gaza Hilang Kontak

Senin, 29 Juni 2015 - 10:53 WIB
Dicegat Israel, Kapal Aktivis Penembus Gaza Hilang Kontak
Dicegat Israel, Kapal Aktivis Penembus Gaza Hilang Kontak
A A A
GAZA - Kapal Marianne, Swedia, salah satu kapal aktivis Koalisi Freedom Frotilla yang menembus blokade pasukan Israel di Gaza hilang kontak setelah dicegat pasukan Israel. Sedangkan kapal lain dari para aktivis penolong rakyat Gaza itu berbalik arah.

Pihak Freedom Flotilla mengatakan, kapal Marianne hilang kontak pada pukul 10.57. Kapal itu sudah menempuh jarak sekitar 100 mil laut dari tujuannya saat pencegatan terjadi.

Juru bicara militer Israel, Peter Lerner, telah mengkonfirmasi bahwa pencegatan kapal-kapal aktivis Flotilla dilakukan Angkatan Laut Israel. Menurutnya, kapal Marianne sekarang sedang diantar kePelabuhanAshdod. ”Setelah mengabaikan perintah agar mengubah arah,” kata Lerner, Senin (29/6/2015).

Militer Israel (IDF) juga mengakui aksi pencegatan kapal para aktivis penembus blokade di Jalur Gaza itu. ”Pemerintah Israel memerintahkan Angkatan Laut-nya untuk ‘mengarahkan’ kapal setelah semua proses diplomatik yang melelahkan,” bunyi pernyataan IDF.

“Setelah kru kapal Marianne menolak untuk mengubah arah, Angkatan Laut (Israel) mendatangi kapal itu dan menyatakan penggunaan kekuatan itu tidak perlu. Proses sudah berjalan lancer. ”Kapal saat ini sedang diantar ke Pelabuhan Ashdod dan diharapkan tiba dalam waktu 12-24 jam,” lanjut pernyataan IDF.

Sebelumnya, empat kapal berangkat dari berbagai pelabuhan di Yunani pada Sabtu akhir pekan lalu. Empat kapal itu berusaha untuk mematahkan blokade Israel atas wilayah Jalur Gaza yang sudah berlangsung selama delapan tahun.

Dalam aksi kapal-kapal aktivis yang berjumlah sekitar 70 orang itu, mantan Presiden Tunisia, Moncef Marzouki dan politisi Spanyol, Ana Maria Miranda Paza, ada di dalamnya.

Para pejabat Israel kemarin mengatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan kapal-kapal aktivis itu mencapai pantai Gaza. ”Kementerian Luar Negeri Israel dan semua badan terkait lainnya, sebagian besar IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan Kantor Perdana Menteri, benar-benar siap untuk (mencegah) kedatangan armada tersebut. Kami siap untuk setiap skenario yang mungkin terjadi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahason seperti The Times of Israel.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4041 seconds (0.1#10.140)