Profil Ayatollah Ruhollah Khomeini, Imam Syiah Pendiri Republik Islam Iran

Senin, 16 Januari 2023 - 18:29 WIB
loading...
A A A
Kemudian pada tahun 1964, dia lalu diasingkan paksa dan hidup secara nomaden mulai dari Turki, Irak, hingga ke Prancis.

Pada saat tersebut juga Khomeini mendesak pengikutnya menggulingkan Syah. Dibarengi dengan ketidakpuasan publik pada rezim tersebut, membuat demonstrasi meledak pada tahun 1970, dan banyak menimbulkan kerusuhan disertai dengan pemogokan kerja di seluruh negeri.

Sembilan tahun kemudian pemerintahan Syah akhirnya runtuh. Syah dan keluarganya melarikan diri ke luar negeri.

Tepatnya pada 1 Februari 1979, Ayatollah Ruhollah Khomeini kembali ke Iran dengan menggenggam kemenangan. Dia lantas mendeklarasikan republik Islam dan diangkat sebagai pemimpin politik dan agama di negara tersebut.

Setelah berkuasa Khomeini membuktikan tekadnya menciptakan Republik Islam di Iran dan menetapkan beberapa aturan yang cukup ekstrim.

Kebijakan itu misalnya menekan pihak oposisi domestik yang tersisa. Oposisi ditangkap dan dipenjara. Beberapa aktivis oposisi bahkan dibunuh.

Kemudian wanita Iran diwajibkan mengenakan kerudung. Musik barat dan minuman beralkohol juga dilarang. Sedangkan hukum Iran menganut hukum Islam yang berlaku sesuai syiah.
(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0746 seconds (0.1#10.140)