Pemerintah AS Terima Lebih dari 350 Laporan Terbaru Terkait UFO

Jum'at, 13 Januari 2023 - 13:28 WIB
loading...
A A A
Laporan tersebut memeriksa 144 laporan UAP, hanya satu yang dapat dijelaskan oleh peneliti pada akhir penelitian. Penyelidik tidak menemukan bukti bahwa penampakan tersebut mewakili kehidupan di luar bumi atau kemajuan teknologi besar oleh musuh negara luar seperti Rusia atau China, tetapi mengakui bahwa itu adalah penjelasan yang mungkin.

Kongres AS dalam RUU pembelanjaan pertahanan akhir tahun kemudian meminta Pentagon dan komunitas intelijen untuk mempelajari dan melaporkan masalah tersebut.



Laporan hari Kamis menunjukkan peningkatan dramatis dalam insiden yang dilaporkan sejak laporan tahun 2021 dikeluarkan, peningkatan yang oleh penyelidik dikaitkan sebagian dengan pemahaman yang lebih baik tentang kemungkinan ancaman yang mungkin diwakili oleh UAP, baik sebagai keselamatan bahaya penerbangan atau sebagai platform pengumpulan musuh yang potensial dan sebagian karena mengurangi stigma seputar pelaporan UAP.

Meskipun beberapa dari 366 laporan yang baru diidentifikasi mencakup insiden yang terjadi dalam 17 tahun sebelum Maret 2021, 250 dari penampakan yang tercatat telah terjadi sejak tanggal tersebut.

Laporan itu mengakui kemungkinan yang sedang berlangsung bahwa penampakan tersebut mungkin merupakan platform pengumpulan intelijen asing, tetapi para penyelidik tampaknya tidak mengumpulkan bukti apa pun untuk mendukung kesimpulan itu.

“Peristiwa UAP terus terjadi di wilayah udara terbatas atau sensitif, menyoroti kemungkinan kekhawatiran akan keselamatan penerbangan atau aktivitas pengumpulan musuh,” kata laporan itu.

“Kami terus menilai bahwa ini mungkin hasil dari bias pengumpulan karena jumlah pesawat aktif dan sensor, dikombinasikan dengan perhatian dan panduan yang terfokus untuk melaporkan anomali,” sambung laporan itu.

Laporan itu mengatakan Pentagon dan komunitas intelijen akan terus menyelidiki bukti kemungkinan keterlibatan pemerintah asing dalam peristiwa UAP.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2306 seconds (0.1#10.140)