Ukraina Tepis Klaim Tentara Bayaran Rusia Rebut Seluruh Wilayah Soledar
loading...
A
A
A
SOLEDAR - Militer Ukraina menepis klaim kelompok tentara bayaran Rusia , Wagner Group, telah merebut seluruh wilayah Soledar di Donetsk, Ukraina timur.
Jatuhnya wilayah itu ke tangan pasukan Moskow, jika benar-benar terjadi, akan membuka jalan bagi pendudukan wilayah lain di Donbas.
"Soledar adalah, sedang dan akan menjadi, [milik] orang Ukraina," bunyi pernyataan unit komunikasi strategis militer Ukraina, Rabu (11/1/2023), seperti dikutip AFP.
Unit tersebut mengatakan gambar yang dirilis oleh Wagner Group, yang menurut media Rusia diambil di Soledar, telah diambil di tempat lain.
Sebelumnya, Wagner Group mengumumkan bahwa unit-unitnya telah menguasai seluruh wilayah Soledar. Mereka mengeklaim pertempuran masih berlangsung dengan sejumlah pasukan Ukraina telah dikepung.
Direktur Wagner Group Yevgeny Prigozhin mengumumkan kemenangan pasukannya pada Selasa malam. Prigozhin merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Ada sebuah kuali di pusat kota, tempat pertempuran perkotaan terjadi,” kata Prigozhin dalam pernyataan yang dirilis ke media, seperti dikutip Russia Today.
"Kami akan mengumumkan jumlah tahanan besok," lanjut Prigozhin.
Dia menambahkan bahwa hanya Wagner dan tidak ada unit lain yang ambil bagian dalam penyerbuan Soledar.
Sebuah video yang memperlihatkan dua tentara Wagner berdiri dengan tenang di luar gedung administrasi kota dirilis di media sosial pada hari sebelumnya. Rekaman seperti itu, yang biasanya disertai dengan koordinat geospasial, telah umum digunakan selama konflik untuk mengumumkan penguasaan teritorial.
Dinamakan sesuai dengan tambang garamnya, Soledar memiliki sekitar 10.000 penduduk sebelum konflik.
Tentara Ukraina mengubahnya menjadi titik kuat setelah diusir dari Popasnaya pada pertengahan 2022.
Kontrol Rusia atas kota itu menciptakan masalah bagi pasukan Kiev di benteng Artyomovsk yang diperangi, yang telah diubah namanya menjadi Bakhmut oleh Ukraina.
Prigozhin mengatakan pekan lalu bahwa tujuannya bukan untuk merebut kota-kota, tetapi penghancuran tentara Ukraina dan pengurangan potensi tempurnya.
Pada hari Minggu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengakui bahwa situasi di Soledar sangat sulit dan menyebutnya salah satu titik paling berdarah di sepanjang garis depan, tetapi bersumpah bahwa pasukan Ukraina akan terus bertahan apa pun yang terjadi.
Jatuhnya wilayah itu ke tangan pasukan Moskow, jika benar-benar terjadi, akan membuka jalan bagi pendudukan wilayah lain di Donbas.
"Soledar adalah, sedang dan akan menjadi, [milik] orang Ukraina," bunyi pernyataan unit komunikasi strategis militer Ukraina, Rabu (11/1/2023), seperti dikutip AFP.
Unit tersebut mengatakan gambar yang dirilis oleh Wagner Group, yang menurut media Rusia diambil di Soledar, telah diambil di tempat lain.
Sebelumnya, Wagner Group mengumumkan bahwa unit-unitnya telah menguasai seluruh wilayah Soledar. Mereka mengeklaim pertempuran masih berlangsung dengan sejumlah pasukan Ukraina telah dikepung.
Direktur Wagner Group Yevgeny Prigozhin mengumumkan kemenangan pasukannya pada Selasa malam. Prigozhin merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Ada sebuah kuali di pusat kota, tempat pertempuran perkotaan terjadi,” kata Prigozhin dalam pernyataan yang dirilis ke media, seperti dikutip Russia Today.
"Kami akan mengumumkan jumlah tahanan besok," lanjut Prigozhin.
Dia menambahkan bahwa hanya Wagner dan tidak ada unit lain yang ambil bagian dalam penyerbuan Soledar.
Sebuah video yang memperlihatkan dua tentara Wagner berdiri dengan tenang di luar gedung administrasi kota dirilis di media sosial pada hari sebelumnya. Rekaman seperti itu, yang biasanya disertai dengan koordinat geospasial, telah umum digunakan selama konflik untuk mengumumkan penguasaan teritorial.
Dinamakan sesuai dengan tambang garamnya, Soledar memiliki sekitar 10.000 penduduk sebelum konflik.
Tentara Ukraina mengubahnya menjadi titik kuat setelah diusir dari Popasnaya pada pertengahan 2022.
Kontrol Rusia atas kota itu menciptakan masalah bagi pasukan Kiev di benteng Artyomovsk yang diperangi, yang telah diubah namanya menjadi Bakhmut oleh Ukraina.
Prigozhin mengatakan pekan lalu bahwa tujuannya bukan untuk merebut kota-kota, tetapi penghancuran tentara Ukraina dan pengurangan potensi tempurnya.
Pada hari Minggu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengakui bahwa situasi di Soledar sangat sulit dan menyebutnya salah satu titik paling berdarah di sepanjang garis depan, tetapi bersumpah bahwa pasukan Ukraina akan terus bertahan apa pun yang terjadi.
(min)