Satelit AS Berbobot 2.449 Kg akan Jatuh ke Bumi, Catat Jalurnya

Minggu, 08 Januari 2023 - 01:01 WIB
loading...
Satelit AS Berbobot...
Satelit AS, ERBS, akan jatuh ke Bumi dan beberapa bagian akan terbakar di atmosfer. Foto/wikipedia
A A A
WASHINGTON - Satelit Amerika Serikat (AS) yang telah mati diperkirakan akan jatuh dari langit akhir pekan ini. Meski demikian, kemungkinan besar satelit itu tidak akan melukai siapa pun.

Badan antariksa AS, NASA, mengungkapkan hal itu pada Jumat (6/1/2023). NASA menekankan kemungkinan puing-puing yang benar-benar melukai siapa pun "sangat rendah", kira-kira 1 dalam 9.400.

“Satelit Anggaran Radiasi Bumi berusia 38 tahun dan berbobot 5.400 pon (2.449 kg) diperkirakan akan memasuki kembali atmosfer Bumi pada Minggu malam sekitar pukul 18:40 Waktu Bagian Timur, plus atau minus 17 jam,” ungkap Departemen Pertahanan AS.

Sementara sebagian besar diperkirakan akan terbakar saat masuk kembali, beberapa bagian mungkin bertahan pada saat jatuh.



Aerospace Corp, perusahaan penelitian dan pengembangan yang berfokus pada ruang angkasa, memprediksi pendaratan Senin pagi untuk puing-puing yang akan melintasi Afrika, Asia, Timur Tengah, dan wilayah barat Amerika Utara dan Selatan.

ERBS diluncurkan pada tahun 1984 dari Space Shuttle Challenger sebagai salah satu dari tiga satelit yang terdiri dari misi Eksperimen Anggaran Radiasi Bumi.

Satelit itu dirilis ke orbit oleh Sally Ride, wanita Amerika pertama di luar angkasa. Meskipun umurnya seharusnya hanya dua tahun, satelit itu terus melakukan pengukuran hingga tahun 2005.

Satelit itu dilengkapi untuk mengukur "anggaran energi" bumi, keseimbangan antara berapa banyak energi matahari yang diserap planet dan berapa banyak yang dipancarkannya, dan untuk mengukur jumlah ozon, uap air, nitrogen dioksida, dan aerosol di stratosfer.

Instrumen pengukuran stratosfernya, yang dikenal sebagai Eksperimen Aerosol dan Gas Stratosfer II, dikreditkan dengan mengonfirmasi penipisan lapisan ozon, yang menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet matahari.

Baik NASA maupun Departemen Pertahanan AS tidak menjelaskan mengapa satelit itu jatuh dari orbit.

Meski satelit kadang-kadang bertabrakan satu sama lain, ini jarang terjadi. Namun, orbit Bumi menjadi semakin padat dengan ribuan satelit sektor swasta dari Starlink dan penyedia internet nirkabel lainnya, sedemikian rupa sehingga para astronom khawatir jumlah cahaya yang mereka pantulkan akan segera membuat mustahil untuk melihat ke luar angkasa.

Para astronom pun menyerukan moratorium peluncuran satelit atas dasar itu.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AS Bombardir Markas...
AS Bombardir Markas Houthi Tewaskan 53 Orang, Apakah Israel Terlibat?
Profil Mark Rutte, Sekjen...
Profil Mark Rutte, Sekjen NATO yang Goda Trump agar Tingkatkan Produksi Senjata
Balas Dendam, Houthi...
Balas Dendam, Houthi Coba Serang Kapal Induk Nuklir AS dengan Rudal dan Drone
Trump Makin Simpati...
Trump Makin Simpati pada Rusia, Eropa Galau Andalkan Senjata Nuklir Siapa?
Siapa Daniel Kahneman?...
Siapa Daniel Kahneman? Pemenang Nobel Ekonomi yang Memilih Bunuh Diri karena Tidak Suka Hidup di Usia Tua
6 Pemicu AS dan Inggris...
6 Pemicu AS dan Inggris Gelar Serangan Besar-besaran ke Pangkalan Houthi di Yaman
Trump Berlakukan Alien...
Trump Berlakukan Alien Enemies Act, Siapa yang Jadi Target?
Trump Luncurkan Serangan...
Trump Luncurkan Serangan Besar-besaran terhadap Houthi
Tornado Dahsyat Sapu...
Tornado Dahsyat Sapu Amerika Serikat, 33 Orang Tewas
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Preman...
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun 9 Eps 19: Mamay dan Dolay Kembali Lancarkan Aksi Perampokan
Jadwal Ujian Mandiri...
Jadwal Ujian Mandiri UGM 2025, Berapa Biaya Pendaftarannya?
Oknum TNI AL Penembak...
Oknum TNI AL Penembak Bos Rental Mobil hingga Tewas Kini Nangis Minta Keringanan di Sidang Pleidoi
Berita Terkini
AS Bombardir Markas...
AS Bombardir Markas Houthi Tewaskan 53 Orang, Apakah Israel Terlibat?
52 menit yang lalu
Profil Mark Rutte, Sekjen...
Profil Mark Rutte, Sekjen NATO yang Goda Trump agar Tingkatkan Produksi Senjata
1 jam yang lalu
China Diduga Gunakan...
China Diduga Gunakan Sindikat Kriminal untuk Melemahkan Palau
2 jam yang lalu
Rusia Tuntut NATO Tolak...
Rusia Tuntut NATO Tolak Ukraina Jadi Anggota Baru sebagai Syarat Perjanjian Damai
2 jam yang lalu
Balas Dendam, Houthi...
Balas Dendam, Houthi Coba Serang Kapal Induk Nuklir AS dengan Rudal dan Drone
3 jam yang lalu
Mengejutkan, Eks Panglima...
Mengejutkan, Eks Panglima Militer Israel Puji Hamas: Mereka Bikin Tentara Zionis Terhipnotis
4 jam yang lalu
Infografis
Musuh-musuh Utama AS...
Musuh-musuh Utama AS dan NATO akan Gelar Latihan Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved