Diplomat Top China Serukan Dialog dengan Amerika
loading...
A
A
A
BEIJING - China dan Amerika Serikat (AS) harus melakukan dialog daripada konfrontasi dan menghindari kesalahan yang dibuat selama Perang Dingin. Hal itu diungkapkan diplomat top China, Wang Yi, Minggu (1/1/2023).
Ini merupakan komentar publik pertama Wang sejak penunjukannya sebagai Kepala Kantor Urusan Luar Negeri Partai Komunis yang berkuasa. Wang digantikan sebagai Menteri Luar Negeri China pada Jumat (30/12/2022) oleh Qin Gang, mantan Duta Besar China untuk AS.
Namun, Wang secara luas diperkirakan akan mempertahankan peran penting dalam kebijakan luar negeri China, setelah promosinya pada bulan Oktober ke Politbiro Partai Komunis, pembuat keputusan utama negara itu.
Dalam sebuah esai yang diterbitkan dalam jurnal resmi Partai Seeking Truth, Wang mendesak negara-negara besar untuk "memberikan contoh" dalam menghadapi berbagai tantangan, merujuk pada kerja sama China yang diperkuat dengan Rusia selama tahun 2022.
"Selama setahun terakhir, kami tak henti-hentinya mengeksplorasi cara yang benar bagi dua negara besar China dan Amerika Serikat untuk bergaul satu sama lain," tulis Wang, seperti dikutip dari Reuters.
"Kedua negara harus membangun cara bergaul dengan saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan, serta mengembalikan hubungan China-AS ke jalur kesehatan dan stabilitas yang benar," lanjutnya.
Tugas Wang sebagai menteri luar negeri melihat peningkatan tajam dalam ketegangan antara Beijing dan Washington dalam berbagai masalah mulai dari perdagangan hingga Taiwan.
Dia mengatakan dalam esai hari Minggu bahwa Taiwan tetap menjadi "inti dari kepentingan inti China" dan "fondasi" di mana hubungan politik China dengan Amerika Serikat dibangun.
Ini merupakan komentar publik pertama Wang sejak penunjukannya sebagai Kepala Kantor Urusan Luar Negeri Partai Komunis yang berkuasa. Wang digantikan sebagai Menteri Luar Negeri China pada Jumat (30/12/2022) oleh Qin Gang, mantan Duta Besar China untuk AS.
Namun, Wang secara luas diperkirakan akan mempertahankan peran penting dalam kebijakan luar negeri China, setelah promosinya pada bulan Oktober ke Politbiro Partai Komunis, pembuat keputusan utama negara itu.
Dalam sebuah esai yang diterbitkan dalam jurnal resmi Partai Seeking Truth, Wang mendesak negara-negara besar untuk "memberikan contoh" dalam menghadapi berbagai tantangan, merujuk pada kerja sama China yang diperkuat dengan Rusia selama tahun 2022.
"Selama setahun terakhir, kami tak henti-hentinya mengeksplorasi cara yang benar bagi dua negara besar China dan Amerika Serikat untuk bergaul satu sama lain," tulis Wang, seperti dikutip dari Reuters.
"Kedua negara harus membangun cara bergaul dengan saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan, serta mengembalikan hubungan China-AS ke jalur kesehatan dan stabilitas yang benar," lanjutnya.
Tugas Wang sebagai menteri luar negeri melihat peningkatan tajam dalam ketegangan antara Beijing dan Washington dalam berbagai masalah mulai dari perdagangan hingga Taiwan.
Dia mengatakan dalam esai hari Minggu bahwa Taiwan tetap menjadi "inti dari kepentingan inti China" dan "fondasi" di mana hubungan politik China dengan Amerika Serikat dibangun.
(esn)