3 Pemimpin Komunis Terkejam di Dunia, Jutaan Jiwa Jadi Korban
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejarah mencatat ada sejumlah pemimpin komunis kejam yang memimpin negaranya dengan “tangan besi”.
Dengan dalih revolusi ataupun ambisi yang kelewat batas, sejumlah pemimpin komunis di dunia justru bertindak sangat kejam dan banyak membunuh warganya.
Mereka menggunakan kekuasaan dan pengaruh, bertindak sesuka hati dan brutal. Berikut ini deretan pemimpin komunis terkejam di dunia.
1. Mao Zedong
Mao Zedong adalah pemimpin komunis di China. Bersama Vladimir Lenin dan Joseph Stalin, dia dianggap sebagai tokoh komunis terpenting dalam Perang Dingin.
Mengutip laman ThoughtCo, Sabtu (31/12/2022), Mao lahir pada 26 Desember 1893 di Shaoshan, Provinsi Hunan, China.
Sekitar tahun 1913-1918, dia belajar di Teacher’s Training School. Setelah itu, gagasan revolusioner Mao mulai berkembang.
Sekitar 1930, Mao Zedong menjadi Ketua Republik Soviet China di Jiangxi. Dalam kebijakannya, dia memberi teror dengan lebih dari 200.000 orang disiksa dan dibunuh.
Setelah mengalami perang saudara hingga pendudukan Jepang, Mao mendeklarasikan berdirinya Republik Rakyat China pada 1 Oktober 1949. Pasukannya juga berhasil mengusir Partai Kuomintang (KMT) dan membuat Chiang Kai-Shek melarikan diri ke Taiwan.
Dengan dalih revolusi ataupun ambisi yang kelewat batas, sejumlah pemimpin komunis di dunia justru bertindak sangat kejam dan banyak membunuh warganya.
Mereka menggunakan kekuasaan dan pengaruh, bertindak sesuka hati dan brutal. Berikut ini deretan pemimpin komunis terkejam di dunia.
1. Mao Zedong
Mao Zedong adalah pemimpin komunis di China. Bersama Vladimir Lenin dan Joseph Stalin, dia dianggap sebagai tokoh komunis terpenting dalam Perang Dingin.
Mengutip laman ThoughtCo, Sabtu (31/12/2022), Mao lahir pada 26 Desember 1893 di Shaoshan, Provinsi Hunan, China.
Sekitar tahun 1913-1918, dia belajar di Teacher’s Training School. Setelah itu, gagasan revolusioner Mao mulai berkembang.
Sekitar 1930, Mao Zedong menjadi Ketua Republik Soviet China di Jiangxi. Dalam kebijakannya, dia memberi teror dengan lebih dari 200.000 orang disiksa dan dibunuh.
Setelah mengalami perang saudara hingga pendudukan Jepang, Mao mendeklarasikan berdirinya Republik Rakyat China pada 1 Oktober 1949. Pasukannya juga berhasil mengusir Partai Kuomintang (KMT) dan membuat Chiang Kai-Shek melarikan diri ke Taiwan.