FSB Habisi 4 Penyabotase asal Ukraina saat Coba Masuk Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia telah membunuh empat warga Ukraina yang dituduh sebagai penyabotase. Keempatnya dihabisi saat mencoba menyeberang masuk ke wilayah negara Presiden Vladimir Putin tersebut.
FSB pada hari Senin mengumumkan operasi pembunuhan tersebut.
"Akibat bentrokan pada 25 Desember 2022, empat penyabotase, yang berusaha memasuki wilayah wilayah Bryansk dari Ukraina, tewas," kata FSB dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita Rusia, seperti dikutip AFP, Selasa (27/12/2022).
Menurut FSB, empat orang itu membawa senapan mesin ringan Jerman, peralatan navigasi dan empat alat peledak rakitan.
Sebuah video yang dibagikan oleh media lokal dan dikaitkan dengan FSB menunjukkan beberapa mayat berlumuran darah tergeletak di tanah, mengenakan seragam kamuflase musim dingin dan membawa senjata.
Rusia menuduh pasukan pro-Kiev melakukan sejumlah serangan sabotase, termasuk ledakan yang merusak Jembatan Crimea—jembatan terpanjang di Eropa yang menghubungan Rusia dengan Semenanjung Crimea.
Pekan lalu, anggota Parlemen Rusia mendukung hukuman penjara yang lama untuk penyabotase, menunjuk pada ancaman teror yang muncul—termasuk dari orang asing—di tengah konflik Ukraina.
FSB pada hari Senin mengumumkan operasi pembunuhan tersebut.
"Akibat bentrokan pada 25 Desember 2022, empat penyabotase, yang berusaha memasuki wilayah wilayah Bryansk dari Ukraina, tewas," kata FSB dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita Rusia, seperti dikutip AFP, Selasa (27/12/2022).
Menurut FSB, empat orang itu membawa senapan mesin ringan Jerman, peralatan navigasi dan empat alat peledak rakitan.
Sebuah video yang dibagikan oleh media lokal dan dikaitkan dengan FSB menunjukkan beberapa mayat berlumuran darah tergeletak di tanah, mengenakan seragam kamuflase musim dingin dan membawa senjata.
Rusia menuduh pasukan pro-Kiev melakukan sejumlah serangan sabotase, termasuk ledakan yang merusak Jembatan Crimea—jembatan terpanjang di Eropa yang menghubungan Rusia dengan Semenanjung Crimea.
Pekan lalu, anggota Parlemen Rusia mendukung hukuman penjara yang lama untuk penyabotase, menunjuk pada ancaman teror yang muncul—termasuk dari orang asing—di tengah konflik Ukraina.
(min)