Takut Direbut Rusia, Israel Tolak Kirim Sistem Rudal Iron Dome ke Ukraina
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel tidak mungkin mendukung Ukraina dengan sistem pertahanan rudal Iron Dome karena takut sistem itu bisa direbut Rusia dan dikirim ke Iran untuk dianalisis.
Itu adalah satu dari tiga alasan yang disampaikan mantan penjabat penasihat keamanan nasional Israel, Brigadir Jenderal Jacob Nagel, dalam artikel opini yang diterbitkan di The National Interest, pekan lalu.
Mengomentari keputusan Washington baru-baru ini untuk memberi Ukraina platform pertahanan udara Patriot, Nagel mencatat bahwa langkah itu “juga menyoroti Israel", yang secara konsisten menolak untuk mengirim persenjataan pertahanan udara ke Kiev.
Jenderal Zionis itu merinci tiga alasan utama penolakan Israel memasok sistem pertahanan rudal Iron Dome ke Ukraina.
Pertama, kata dia, Israel memiliki "ketakutan yang sah" bahwa jika salah satu senjatanya dikerahkan di Ukraina, mereka akhirnya dapat direbut oleh Rusia dan akan dijamin untuk dikirim ke Iran untuk dianalisis.
"Ini dapat membantu Teheran, musuh bebuyutan Tel Aviv selama beberapa dekade, untuk menemukan cara melawan sistem tersebut," tulis Jenderal Nagel.
Kedua, Israel enggan untuk mengirimkan sistem Iron Dome ke tempat lain ketika militernya sendiri telah menilai kebutuhan mendesak untuk memperoleh lebih banyak sistem dan pencegat untuk perlindungannya sendiri terhadap kelompok militan Hizbullah di Lebanon dan kelompok militan Hamas di Palestina.
Ketiga, dia mencatat bahwa melatih personel Ukraina untuk mengoperasikan Iron Dome akan memakan waktu. Hal itu membuat sistem tersebut tidak berguna untuk Kiev dalam jangka pendek.
“Akhirnya, Israel tidak ingin memicu tanggapan keras dari Rusia, yang mempertahankan kehadiran signifikan di negara tetangga; Suriah," lanjut Nagel.
Dia menambahkan bahwa tidak benar Moskow akan memindahkan beberapa peralatan tempurnya dari Suriah.
“Apakah Israel suka atau tidak, kehadiran militer Rusia mungkin merupakan masalah jangka panjang yang harus dihadapi Israel,” katanya.
Sementara Israel mengecam operasi militer Moskow di Ukraina dan telah mengirim bantuan kemanusiaan ke Kiev, negara Yahudi itu tidak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan enggan memasok senjata ke Ukraina, meskipun ada permintaan berulang kali dari Kiev.
Bulan lalu, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyatakan bahwa negara itu tidak memiliki kemampuan produksi untuk memasok sistem pertahanan udara ke Ukraina.
Pada bulan Oktober, mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan Tel Aviv bahwa jika Israel mendukung Kiev dengan senjata, ini akan membuat hubungannya dengan Moskow kacau.
Itu adalah satu dari tiga alasan yang disampaikan mantan penjabat penasihat keamanan nasional Israel, Brigadir Jenderal Jacob Nagel, dalam artikel opini yang diterbitkan di The National Interest, pekan lalu.
Mengomentari keputusan Washington baru-baru ini untuk memberi Ukraina platform pertahanan udara Patriot, Nagel mencatat bahwa langkah itu “juga menyoroti Israel", yang secara konsisten menolak untuk mengirim persenjataan pertahanan udara ke Kiev.
Jenderal Zionis itu merinci tiga alasan utama penolakan Israel memasok sistem pertahanan rudal Iron Dome ke Ukraina.
Pertama, kata dia, Israel memiliki "ketakutan yang sah" bahwa jika salah satu senjatanya dikerahkan di Ukraina, mereka akhirnya dapat direbut oleh Rusia dan akan dijamin untuk dikirim ke Iran untuk dianalisis.
"Ini dapat membantu Teheran, musuh bebuyutan Tel Aviv selama beberapa dekade, untuk menemukan cara melawan sistem tersebut," tulis Jenderal Nagel.
Kedua, Israel enggan untuk mengirimkan sistem Iron Dome ke tempat lain ketika militernya sendiri telah menilai kebutuhan mendesak untuk memperoleh lebih banyak sistem dan pencegat untuk perlindungannya sendiri terhadap kelompok militan Hizbullah di Lebanon dan kelompok militan Hamas di Palestina.
Ketiga, dia mencatat bahwa melatih personel Ukraina untuk mengoperasikan Iron Dome akan memakan waktu. Hal itu membuat sistem tersebut tidak berguna untuk Kiev dalam jangka pendek.
“Akhirnya, Israel tidak ingin memicu tanggapan keras dari Rusia, yang mempertahankan kehadiran signifikan di negara tetangga; Suriah," lanjut Nagel.
Dia menambahkan bahwa tidak benar Moskow akan memindahkan beberapa peralatan tempurnya dari Suriah.
“Apakah Israel suka atau tidak, kehadiran militer Rusia mungkin merupakan masalah jangka panjang yang harus dihadapi Israel,” katanya.
Sementara Israel mengecam operasi militer Moskow di Ukraina dan telah mengirim bantuan kemanusiaan ke Kiev, negara Yahudi itu tidak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan enggan memasok senjata ke Ukraina, meskipun ada permintaan berulang kali dari Kiev.
Bulan lalu, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyatakan bahwa negara itu tidak memiliki kemampuan produksi untuk memasok sistem pertahanan udara ke Ukraina.
Pada bulan Oktober, mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan Tel Aviv bahwa jika Israel mendukung Kiev dengan senjata, ini akan membuat hubungannya dengan Moskow kacau.
(min)