Diplomat Rusia: Dialog Tak Bisa Dimulai Jika Tentara Bayaran Barat Tetap di Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Seorang diplomat senior Rusia mengatakan bahwa pembicaraan tentang jaminan keamanan untuk Rusia tidak dapat dilakukan jika instruktur NATO dan " tentara bayaran " tetap berada di Ukraina, dan pasokan senjata Barat ke Ukraina terus berlanjut.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita milik negara Rusia TASS, Alexander Darchiev, Kepala Departemen Amerika Utara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan, pembicaraan akan prematur sampai banjir senjata dan pembiayaan untuk rezim (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky berhenti, Amerika dan prajurit/tentara bayaran/instruktur NATO ditarik".
Rusia biasanya menyebut sukarelawan asing yang bertempur dengan tentara Ukraina sebagai "tentara bayaran", dan menghukum pejuang asing yang ditangkap karena bertindak seperti itu.
Dalam beberapa pekan terakhir, pejabat Rusia semakin menekankan keterbukaan mereka untuk pembicaraan di Ukraina. Bahkan, saat mereka menekankan bahwa mereka tidak percaya Zelensky tertarik pada penyelesaian damai.
Dalam komentarnya, Darchiev mengatakan bahwa pembicaraan juga perlu didahului dengan "pengakuan atas realitas yang telah kami tentukan di lapangan", sebuah referensi yang jelas untuk kendali Rusia atas bagian timur dan selatan Ukraina.
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov membandingkan keadaan hubungan AS-Rusia dengan "zaman es", dan mengatakan bahwa risiko bentrokan antara kedua negara "tinggi".
Antonov mengatakan, sulit untuk mengatakan kapan pembicaraan tentang dialog strategis antara kedua belah pihak dapat dilanjutkan, tetapi pembicaraan tentang pertukaran tahanan telah "efektif" dan akan berlanjut.
Hubungan AS-Rusia telah jatuh ke titik terendah dalam beberapa dekade di tengah dampak dari kampanye militer Rusia di Ukraina, dan konsekuensi pengenaan sanksi Barat.
Dua pertukaran tahanan, di mana veteran Marinir AS Trevor Reed dan bintang bola basket Brittney Griner dibebaskan oleh Rusia dengan imbalan terpidana penyelundup narkoba Konstantin Yaroshenko dan pedagang senjata Viktor Bout, adalah contoh langka dari diplomasi AS-Rusia yang berhasil pada tahun 2022.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita milik negara Rusia TASS, Alexander Darchiev, Kepala Departemen Amerika Utara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan, pembicaraan akan prematur sampai banjir senjata dan pembiayaan untuk rezim (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky berhenti, Amerika dan prajurit/tentara bayaran/instruktur NATO ditarik".
Rusia biasanya menyebut sukarelawan asing yang bertempur dengan tentara Ukraina sebagai "tentara bayaran", dan menghukum pejuang asing yang ditangkap karena bertindak seperti itu.
Dalam beberapa pekan terakhir, pejabat Rusia semakin menekankan keterbukaan mereka untuk pembicaraan di Ukraina. Bahkan, saat mereka menekankan bahwa mereka tidak percaya Zelensky tertarik pada penyelesaian damai.
Dalam komentarnya, Darchiev mengatakan bahwa pembicaraan juga perlu didahului dengan "pengakuan atas realitas yang telah kami tentukan di lapangan", sebuah referensi yang jelas untuk kendali Rusia atas bagian timur dan selatan Ukraina.
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov membandingkan keadaan hubungan AS-Rusia dengan "zaman es", dan mengatakan bahwa risiko bentrokan antara kedua negara "tinggi".
Antonov mengatakan, sulit untuk mengatakan kapan pembicaraan tentang dialog strategis antara kedua belah pihak dapat dilanjutkan, tetapi pembicaraan tentang pertukaran tahanan telah "efektif" dan akan berlanjut.
Hubungan AS-Rusia telah jatuh ke titik terendah dalam beberapa dekade di tengah dampak dari kampanye militer Rusia di Ukraina, dan konsekuensi pengenaan sanksi Barat.
Dua pertukaran tahanan, di mana veteran Marinir AS Trevor Reed dan bintang bola basket Brittney Griner dibebaskan oleh Rusia dengan imbalan terpidana penyelundup narkoba Konstantin Yaroshenko dan pedagang senjata Viktor Bout, adalah contoh langka dari diplomasi AS-Rusia yang berhasil pada tahun 2022.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(esn)