Bukan Pihak Berkonflik, AS Malah Tolak Negosiasi Damai Ukraina-Rusia

Sabtu, 17 Desember 2022 - 10:19 WIB
loading...
Bukan Pihak Berkonflik, AS Malah Tolak Negosiasi Damai Ukraina-Rusia
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan. Foto/CNN
A A A
WASHINGTON - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan belum waktunya bagi Ukraina untuk bernegosiasi dengan Rusia . Pernyataan itu diungkapkannya setelah mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger mengatakan pembicaraan damai haris dilakukan lebih cepat daripada nanti.

“Kami tidak tahu di mana ini akan berakhir,” kata Sullivan tentang konflik tersebut, berbicara di wadah pemikir Carnegie Endowment di Washington.

“Yang kami tahu adalah tugas kami untuk terus mempertahankan dukungan militer kami ke Ukraina, sehingga mereka berada di posisi terbaik di medan perang, sehingga jika dan ketika diplomasi matang, mereka akan berada di posisi terbaik di meja perundingan,” sambungnya

“Momen itu bukan sekarang,” tambahnya, seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (17/12/2022).



Menurut Sullivan, Ukraina telah memenangkan serangkaian pertempuran, mengusir penjajah Rusia dari sebagian besar negaranya, dan sekarang berjuang untuk merebut kembali wilayah yang tersisa.

Dia menyebutnya hal yang luar biasa dan mengatakan pemerintahan Biden meminta Kongres untuk sejumlah besar sumber daya lebih lanjut guna memastikan Ukraina memiliki sarana untuk perang ini.

Sementara itu, orang Amerika yang melatih pasukan Ukraina di lapangan telah berbicara tentang meningkatnya korban dan kepala staf umum Ukraina, Valery Zaluzhny, meminta lebih banyak tank, kendaraan lapis baja, dan artileri daripada yang dimiliki sebagian besar anggota NATO di gudang senjata mereka, apalagi cadangan.

AS dan sekutunya telah memasok Ukraina dengan tabung dan artileri roket, sistem pertahanan udara, senjata kecil, kendaraan dan amunisi, yang memungkinkan Kiev untuk berperang dalam waktu lama setelah kemampuan domestiknya terdegradasi.

Rusia mengecam pengiriman itu karena memperpanjang konflik dan menambah korban. Moskow berulang kali memperingatkan Barat bahwa mereka berisiko menjadi pihak terbuka dalam konflik tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1477 seconds (0.1#10.140)